Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Narkoba Merenggutkan Sang Anak dari Tengah Keluarga

6 April 2014   14:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jauhnya rumah mereka yang berada di di Bekasi, dengan kampus UI yang berada di Depok. Mengharuskan Jaime untuk tinggal di salah satu rumah kost, di antara ratusan atau ribuan rumah kost yang bertebaran di sekitar kampusnya. Dari sini pulalah bencana itu mulai mengintai Jaime.

Jauh dari keluarga yang senantiasa memperhatikan segala kebutuhan ataupun keperluan pribadi, maupun pergaulan dan kehidupan sosialnya di tengah lingkungan yang terjalin baik. Membuat Jaime gamang.

Lingkungan yang serba baru, teman baru, kehidupan baru, tanpa ada keluarga yang mengawasi, membuat Jaime kehilangan kendali. Kepolosannya dalam berteman, membuat dia tidak sadar bahwa dia sedang dalam jeratan mafia narkoba. Menikmati kebebasan tanpa kontrol dari siapapun, memudahkan segalanya mendekati dirinya. Pelajaran pertama dari mencoba gratis barang haram itu, dari mereka yang katanya “teman” yang kemudian secara terus menerus mencekokinya. Akhirnya membuat dia menjadi pecandu yang akut. Fihak keluarga yang telambat tahu, sementara dana pendidikan senantiasa lancar mengalir, di tambah lagi dengan rengekan tambahan dana untuk praktek ini dan praktek itu, yang diterima dan diloloskan tanpa pernah berusaha mengetahui kebenarannya. Karena diselimuti kebanggaan akan anak yang kuliah dia perguruan tinggi terbaik Indonesia. Membuat orang tua lalai akan kontrol terhadap keadaan anak yang sebenarnya. Kesibukan mencari uang untuk biaya kuliah sang anak, maupun untuk kehidupan sehari-hari. Membuat orang tua lupa untuk sesekali mengunjung sang anak di kampus ataupun di tempat kostnya.

Akhirnya malapetaka itupun datang!

Suatu pagi, sebuah pesan melalui pager yang terselip di pinggangku terbaca: Jaime meninggal.

Aku tak perlu tahu siapa yang mengirim pesan itu. Tanpa berpikir panjang lagi aku menutup kembali studio yang baru saja dibuka, memberi tahu istriku agar segera berkemas juga anak-anak. Dengan taksi kami menuju rumah duka. Untunglah kami melawan arah, sehingga kemacetan tak begitu menghalangi perjalanan kami. Taksi yang kami tumpangi bisa berjalan dengan kecepatan cukup tinggi ke arah timur Jakarta, karena pengemudinya rupanya mengerti kami sedang dalam menghadapi musibah.

Sampai di rumah duka, kami mendapatkan tamu sudah cukup banyak. Aku langsung menemui sang ayah yang terkulai lemas bersandar di dinding di samping mayat sang putra tercinta yang terbujur kaku. Dengan muka yang mengambarkan kesedihan yang mendalam dan airmata yang tak kunjung berhenti mengalir. Aku menyalami dan memeluknya sambil mengucapkan doa dan menyuruhnya bersabar menghadapi musibah yang terjadi. Akupun tak sanggup menahan airmata, mengenang kedekatan kami yang bagaikan sudah saudara kandung.

Kemudian aku mendekati istrinya yang duduk di sisi lain di sebelah mayat. Menyalaminya dengan airmata yang juga tak dapat kubendung. Sambil malafazkan doa untuk sang anak, dan kata-kata penyabaran untuk sang ibu yang kehilangan putra tercintanya.

Dalam perjalanan pulang dari kuburan, aku hanya bisa membatin. Betapa merusaknya Narkoba bila telah berkenalan dengannya. Nyawa adalah taruhannya, seperti yang terjadi pada Jaime.

(Kisah nyata. Nama dan tempat di samarkan, untuk melindungi keluarga korban)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun