Dengan berjalan kaki, kami menuju pabrik perakitan yang berada di samping gedung kantor Astra Honda Motor. Memasuki pabrik perakitan, kami dibawa menaiki beberapa tangga menuju ke lantai atas. Begitu kami tiba di ruang perakitan, barulah saya tahu, bahwa kami dibawa melewati lantai yang berada sekitar 4 atau 5 meter dari lantai pabrik. Lantai yang bentuknya seperti balkon di sepanjang dinding pabrik. Dari sanalah kami melihat proses perakitan yang sedang terjadi di lantai pabrik di bawah kami.
Sambil berjalan di balkon dan berpegangan ke pagar, kami menyaksikan ruangan perakitan yang luasnya setengah lapangan bola. Di bawah kami, dengan berseragam putih dan topi hijau, para pekerja melaksanakan tugasnya sesuai dengan bagiannya masing-masing, tertata dan teratur. Dengan sistim perakitan yang memakai metode ban berjalan, kami melihat bagaimana setiap komponen sepeda motor dipasang satu persatu oleh tenaga muda Indonesia berusia 19 hingga 23 tahun. Tenaga muda yang mempunyai semangat tinggi dan keterampilan yang telah terlatih.
Sambil berjalan menyaksikan aktifitas pabrik, kami tetap berdiskusi dan melancarkan beberapa pertanyaan kepada tour leader, yang dari WMS atau dari pihak Honda. Dari hasil penglihatan kami di pabrik itu, kami saksikan sendiri, bahwa untuk merakit sebuah sepeda motor, mulai dari komponen awal hingga menjadi sebuah sepeda motor itu keluar dari line perakitan, membuituhkan waktu 22 menit. Namun kalau dihitung dari proses produksinya, sebuah sepeda motor diproduksi dalam waktu 9 detik. Dari situ kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa satu sepeda motor itu, akan melewati 146 titik pada proses produksinya.
Selesai berkeliling menyaksikan bagaimana sebuah sepeda motor Honda diproduksi, kami kembali ke meeting room Astra Honda Motor, secangkir kudapan telah menunggu kami diatas meja, sajian sore yang terbuat dari singkong, yaitu getuk!
[caption id="attachment_385159" align="aligncenter" width="692" caption="Kudapan sore, Getuk Singkong!"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H