Menghindari Kesalahpahaman Berkomunikasi Dengan Pragmatik
Oleh: Dianita dan Dr. Muh Rohmadi, M.Hum.
Mahasiswa dan Dosen PBSI FKIP UNS
Linguistik adalah ilmu yang mengkaji tentang bahasa. Bahasa adalah sebuah sistem komunikasi baik lisan maupun tulis yang digunakan manusia untuk berinteraksi. Pragmatik masuk ke dalam linguistik makro yaitu berbicara mengenai hal-hal diluar internal bahasa. Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna suatu tuturan atau ujaran. Jadi pendengar bisa memaknai atau mengartikan suatu ujaran tersebut menjadi suatu tindakan baik berupa pikiran (pasif) atau berbentuk aktivitas (aktif). Pada kehidupan sehari-hari pasti kita sering berkomunikasi. Di dalam komunikasi tersebut sebenarnya terdapat peran dari pragmatik. Oleh karena itu, pemahaman pragmatik menjadi kunci penting dalam berkomunikasi.
Lalu bagaimana cara memahami pesan yang disampaikan penutur?Â
Caranya dengan memahami konteks tuturan. Memahami konteks tuturan adalah kemampuan menyimpulkan makna secara tepat sesuai situasi.
Pernahkah kalian mendapatkan sindiran?Â
Kalau kalian paham bahwa kalian sedang disindir, maka kalian sudah baik dalam memaknai konteks tuturan. Contoh lainnya adalah pujian dan ejekan yang sering kita dengar.
Kurangnya pemahaman mengenai seluk beluk pragmatik dapat menyebabkan kesalahpahaman. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi disebabkan karena kita sering gagal memahami maksud penutur. Pragmatik bertujuan untuk memahami maksud dan tujuan dari penutur tersebut. Kita harus memahami siapa partisipannya (penutur dan mitra tutur), apa tujuan tuturan tersebut, dan konteksnya.
Dalam pragmatik kita dapat mengetahui apa yang harus dikatakan, kepada siapa dan bagaimana mengkomunikasikan pesan seseorang sesuai dengan konteksnya. Akibatnya, kita dapat lebih baik dalam berkomunikasi, menghindari kesalahpahaman, dan menafsirkan makna dengan akurat sesuai situasi. Mempelajari Pragmatik sangat berguna bagi para pelajar atau mahasiswa terutama di jurusan Bahasa Indonesia. Karena dengan ilmu pragmatik, kita dapat memiliki keterampilan Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam memahami makna pembicaraan sesuai dengan konteksnya.