Mohon tunggu...
Dianisa Rizkika
Dianisa Rizkika Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang belajar menulis

Anak teknik yang gemar minum kopi dan bercita - cita menjadi pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Siasat Asik Jaga Bumi dari Sampah Plastik dengan 6P

31 Januari 2024   08:40 Diperbarui: 31 Januari 2024   08:42 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khusus produk segar, buah-buahan dan bahan pokok penting bagi kita untuk menguasai teknik food preparation yang memudahkan kita dalam menyiapkan bahan makanan untuk memasak santapan keluarga biar lebih satset saat memasak. Food preparation yang mengandalkan wadah kontainer atau thin wall yang memiliki tutup, menjadi kunci untuk mengurangi jumlah plastik sekaligus meminimalisir kontaminasi zat berbahaya pada plastik sebagai  wadah bahan segar yang dibeli. Gunakan wadah yang ringan yang dibawa dari rumah, sehingga saat berbelanja bahan segar (daging, ikan, ayam dan sebagainya) tidak memerlukan plastik lagi dan lebih praktis saat melakukan penyimpanan. 

5. Pakai produk alternatif ramah lingkungan untuk keperluan pribadi sehari-hari

Strategi berikutnya menitikberatkan pada pengurangan alat-alat kebutuhan sehari-hari berbahan dasar plastik ataupun yang menimbulkan sampah berlebihan. Sebut saja mengganti sikat gigi dengan sikat gigi bambu, pakai sabut kelapa sebagai pengganti sponge, menggunakan sabun mandi batang, ataupun pakai lerak untuk mencuci piring. Tidak ketinggalan menggunakan pembalut kain saat haid ataupun clody (popok kain) untuk bayi.  Menggeser produk lama dengan produk ramah lingkungan jelas sepadan dalam memerangi sampah plastik untuk melindungi kelestarian lingkungan.

6. Pilah sampah yang bisa didaur ulang dengan yang tidak 

Jangan biarkan terlalu banyak wadah, kemasan plastik ataupun kertas bekas yang disimpan dan akhirnya menumpuk. Ujung-ujungnya hanya memenuhi gudang saja dan terbengkalai. Lantas harus diapakan barang-barang tersebut? Tenang saja, kini telah hadir inovasi bank sampah yang sudah banyak beredar di seluruh penjuru nusantara. Barang yang tidak terpakai yang masih memiliki nilai ekonomis dan reusable bisa saja diserahkan ke bank sampah melalui aplikasi tertentu untuk ditimbang dan ditukar menjadi uang atau barang sebagai imbalan dan masuk ke rekening nasabah bank sampah. Kalau ingin praktis barang-barang tersebut bisa diserahkan kepada pemulung atau tukang loak. Rumah jadi bersih dan rapi, dan bonus cuan untuk jajan.

Ingatlah kata pepatah : bisa karena terbiasa. Awalnya memang terasa repot dan minim hasil ketika melakukan perubahan gaya hidup mengikuti strategi 6P tersebut. But, trust me, it works!

 Jadi jangan berpikiran kita “cuma” melakukan langkah kecil, toh kalau yang melakukan 10.000 orang akan menjadi langkah besar yang nantinya juga dapat memajukan Indonesia sekaligus merawat bumi tercinta. 

 Konsisten dalam melakukannya akan menjadi langkah yang tepat dalam menjaga lingkungan dari limbah domestik terutama plastik, demi lingkungan yang lestari dan kualitas hidup yang lebih baik untuk anak-cucu kita kelak.

REFERENSI

https://olahkarsa.com/

https://telemed.ihc.id/artikel-detail-694-Dampak-Buruk-Sampah-Plastik-Bagi-Kesehatan.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun