Contoh tindakan konkret pemerintah adalah dibangunnya balai rehabilitasi Mahatmiya Bali yang dikelola oleh Kementerian Sosial. Balai ini dikhususkan untuk penyandang disabilitas tuna netra usia produktif.Â
Balai pelatihan ini memberikan bermacam-macam variasi pelatihan mulai dari pelatihan pijat, spa, barista, hingga pemrograman bagi tuna netra. Dan sudah banyak gerakan sejenis yang dilakukan oleh komunitas, pemerintah daerah ataupun NGO lainnya yang memberikan pelatihan serta memberdayakan penyandang disabilitas untuk memperoleh keterampilan.
Selain balai rehabilitasi, kini pemanfaatan Website Application (Web Apps) yang Bernama Kerjabilitas.com dimanfaatkan sebagai jaringan sosial karir yang menghubungkan penyandang disabilitas dengan penyedia kerja inklusi di Indonesia.Â
Dengan sistem informasi ini, penyandang disabilitas bisa menempatkan profil mereka sebagai pencari kerja dan mengakses informasi tentang kesempatan kerja yang tersedia untuk mereka. Cari kerja lebih mudah dan bisa satsetsatset via aplikasi.
Langkah penguatan pertumbuhan ekonomi juga dilakukan oleh sejumlah penyandang disabilitas yang berdaya di tengah keterbatasan. Tak hanya menjadi pekerja, kini mereka membuka lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas lainnya.Â
Sejumlah pengusaha dan perusahaan lokal juga memberi kesempatan khusus bagi penyandang disabilitas untuk bekerja dengan sudah memberikan fasilitas yang mumpuni sebagai penunjang kerja mereka. Salut sekali!
Dalam perjalanannya, perbaikan taraf hidup penyandang disabilitas telah menghasilkan berbagai capaian sebagai komitmen pemerintah dalam memenuhi target presidensi G20Â untuk mewujudkan ekonomi inklusif.Â
Berangkat dari 3 pilar yang menaungi indeks pembangunan ekonomi inklusif yang berisikan upaya-upaya mendorong kesetaraan para disabilitas di multisektor, diharapkan tercapainya ekonomi inklusif bukan hanya angan-angan belaka.Â
Walaupun masih banyak aspek sosio-ekonomi yang belum terjamah dan masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama, mari kita bergandeng tangan dan kencangkan ikat pinggang untuk turut bangun kepedulian dalam memberantas diskriminasi dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di Indonesia.