Jika orang tua menceritakan dongeng kepada anak, rasanya kurang afdol jika sang anak tidak melihat ilustrasi pada buku bergambar untuk membantu imajinasinya membayangkan runtutan peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut. Hal inilah yang membuat banyaknya inovasi ilustrasi buku dongeng yang beredar di masyakarat, termasuk buku dongeng dalam bentuk pop up.
Gambar tiga dimensi pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak ketika halaman buku dibuka sehingga konstruksi kertas pada halaman berubah.Â
Sekilas gambar tiga dimensi pop up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik melipat kertas. Namun gambar tiga dimensi pop up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. [3]
Saat ini pemilihan media atau buku dongeng terutama model pop up mudah ditemukan di toko-toko buku besar atau dijual secara online. Buku dongeng bentuk pop up ini dapat memberikan visualisasi alur cerita yang lebih menarik.Â
Mulai dari tampilan cerita bergambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi [3].
Kelebihan yang dimiliki buku pop up sangat disukai anak-anak karena dapat menarik antusiasme anak, dan membuat cerita bergambar lebih menyenangkan untuk dinikmati.Â
Berbeda halnya dengan buku dongeng bergambar biasa, ilustrasi buku pop-up lebih terlihat real dan memperkuat kesan yang mendalam dan dapat lebih tersampaikan di setiap halamannya. Nantinya hal inilah yang perlahan akan menumbuhkan kebiasaan membaca menyenangkan.
Buku dongeng Pop Up  dan Propaganda Let's Read pada Anak
Dunia anak adalah dunia imajinasi. Itulah gambaran yang tepat mengapa hadirnya buku dongeng pop up ini mampu membius anak-anak. Ketika anak sering mendengar cerita dongeng dari orang tuanya akan timbul rasa tertarik dan penasaran untuk mencari tahu banyak hal.Â
Anak akan mulai banyak bertanya dan sekaligus keinginan membacanya akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Anak akan mudah  menyerap informasi dan menstimulasi anak untuk belajar literasi dengan bantuan buku pop up yang memanjakan mata mereka.
Propaganda Let's Read atau 'Ayo Membaca'Â ini sebenarnya sudah digaungkan terlebih dahulu oleh Komunitas Let's Read yang sangat peduli dengan pengembangan minat baca anak.Â