Menceritakan dongeng kepada buah hati yang masih kecil memiliki kekuatan besar dan manfaat yang luar biasa. Apalagi karena anak-anak cenderung menyukai buku dan cerita yang merangsang imajinasi seperti tempat yang indah atau makhluk yang belum pernah mereka temukan sebelumnya [1].Â
Cerita dongeng yang sangat beragam ini memiliki bahasan yang mudah dimengerti, menghibur dan seringkali merupakan cerita dongeng yang diceritakan kembali turun-temurun oleh masyarakat. Sehingga, hampir di setiap negara maupun setiap daerah di Indonesia memiliki cerita dongeng yang unik dan berbeda-beda.
Â
Apa Saja Manfaat Cerita Dongeng bagi Anak yang Perlu Kita Ketahui?
Mungkin bagi orang dewasa dongeng hanyalah cerita fiksi atau legenda semata dengan maksud membuat anak senang dan cepat tertidur saat malam. Padahal dengan mendongeng bisa menjadi wadah orang tua untuk mengajarkan banyak hal melalui cara yang sederhana dan menjalin kedekatan serta ikatan batin orang tua dan anak.
Manfaat dongeng lebih lanjut dijelaskan oleh pendongeng Agus DS dalam bukunya berjudul Tips Jitu Mendongeng (2009) mengatakan, "Mendongeng adalah salah satu cara untuk menanamkan nilai luhur pada anak serta salah satu cara untuk belajar berbahasa, bernalar, dan berekspresi."[2]
Tidak hanya itu, dirangkum dari Tirto.id manfaat mendongeng lainnya yaitu dapat meningkatkan fokus dan bersosialisasi pada anak, mengembangkan kemampuan visualisasi, meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam menanggapi cerita, meningkatkan daya berpikir kritis anak untuk mengetahui makna cerita serta dapat memahami budaya lain melalui wawasan budaya daerah yang diperkenalkan dalam cerita tersebut. Banyak sekali bukan manfaatnya?
Cerita Dongeng Disulap Lebih Menarik dengan Buku Pop Up Bergambar
Jika orang tua menceritakan dongeng kepada anak, rasanya kurang afdol jika sang anak tidak melihat ilustrasi pada buku bergambar untuk membantu imajinasinya membayangkan runtutan peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut. Hal inilah yang membuat banyaknya inovasi ilustrasi buku dongeng yang beredar di masyakarat, termasuk buku dongeng dalam bentuk pop up.
Gambar tiga dimensi pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak ketika halaman buku dibuka sehingga konstruksi kertas pada halaman berubah.Â
Sekilas gambar tiga dimensi pop up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan teknik melipat kertas. Namun gambar tiga dimensi pop up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. [3]
Saat ini pemilihan media atau buku dongeng terutama model pop up mudah ditemukan di toko-toko buku besar atau dijual secara online. Buku dongeng bentuk pop up ini dapat memberikan visualisasi alur cerita yang lebih menarik.Â
Mulai dari tampilan cerita bergambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat mengeluarkan bunyi [3].
Kelebihan yang dimiliki buku pop up sangat disukai anak-anak karena dapat menarik antusiasme anak, dan membuat cerita bergambar lebih menyenangkan untuk dinikmati.Â
Berbeda halnya dengan buku dongeng bergambar biasa, ilustrasi buku pop-up lebih terlihat real dan memperkuat kesan yang mendalam dan dapat lebih tersampaikan di setiap halamannya. Nantinya hal inilah yang perlahan akan menumbuhkan kebiasaan membaca menyenangkan.
Buku dongeng Pop Up  dan Propaganda Let's Read pada Anak
Dunia anak adalah dunia imajinasi. Itulah gambaran yang tepat mengapa hadirnya buku dongeng pop up ini mampu membius anak-anak. Ketika anak sering mendengar cerita dongeng dari orang tuanya akan timbul rasa tertarik dan penasaran untuk mencari tahu banyak hal.Â
Anak akan mulai banyak bertanya dan sekaligus keinginan membacanya akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Anak akan mudah  menyerap informasi dan menstimulasi anak untuk belajar literasi dengan bantuan buku pop up yang memanjakan mata mereka.
Propaganda Let's Read atau 'Ayo Membaca'Â ini sebenarnya sudah digaungkan terlebih dahulu oleh Komunitas Let's Read yang sangat peduli dengan pengembangan minat baca anak.Â
Let's read sudah memiliki ratusan dongeng dan cerita bergambar gratis persembahan anggota komunitas Let's Read dan penerbit yang dapat diunduh secara gratis di aplikasi Let's Read. Tersedia banyak kisah-kisah menarik dan petualangan seru yang pasti disukai anak.
 Adanya gerakan seperti Let's read ini membuka banyak mata khususnya para orang tua agar selalu terus update terhadap informasi terkait minat baca anak. Selain melalui aplikasi online, dongeng-dongeng kekinian juga dapat mudah diperoleh kini melalui buku dongeng pop up yang peminatnya juga semakin banyak.Â
Selain itu, juga dapat mempengaruhi banyaknya buku-buku pop up dengan desain yang menarik yang beredar luas. Hal ini merupakan salah satu jurus meningkatkan ketertarikan anak saat mendengarkan cerita dongeng. Mengingat bahwa menceritakan dongeng kepada anak merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat dan merupakan pendidikan dasar yang bisa diperkenalkan kepada anak-anak usia dini.Â
Yuk, ajak anak dan saudara kita menyukai kegiatan membaca sejak dini.
Karena melalui cerita, anak akan mampu belajar mengenal pesan moral dan menyerap informasi terkait kehidupan di sekelilingnya.Â
DAFTAR PUSTAKA
[1] Luthfi,H. 2020. 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik. [Online] https://www.haibunda.com/parenting/20200819132953 -61-157636/ 6-dongeng-anak-sebelum-tidur-yang-mendidik. Diakses pada tanggal 8 Januari 2021 pukul 08.51
[2] Prihatini, D.A. 2020. Manfaat Membacakan Cerita Dongeng untuk Anak. [Online] https://tirto.id/manfaat-membacakan-cerita-dongeng-untuk-anak-ekL8. Diakses pada tanggal 8 Januari 2021 pukul 08.51
[3] Dzuanda, B. 2009. Perancangan Buku Cerita Anak Pop-Up Tokoh-Tokoh Wayang Berseri "Gatotkaca". Surabaya : Desain Produk Institut Teknik Surabaya.
#LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H