Mohon tunggu...
DIANIRA MILLA ASTRI
DIANIRA MILLA ASTRI Mohon Tunggu... Lainnya - MAGISTER AKUNTANSI MERCUBUANA / ACCOUNTANT

MATAKULIAH : MANAJEMEN PAJAK NIM: 55522120034 - Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis K10_ Diskursus Habermas: Apakah Utang Pajak Tindakan Strategis atau Tindakan Komunikatif

16 November 2023   06:09 Diperbarui: 16 November 2023   09:04 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar Pemikiran yang Melatar belakangi The Theory of Communicative Action

Jurgen Habermas, filsuf dan sosiolog asal Jerman, dikenal dengan kontribusinya terhadap teori komunikatif. Lahir pada 1929, dia memengaruhi pemikiran sosial kontemporer dengan karyanya tentang rasionalitas komunikatif. Teori ini berkembang dari kerangka pemikiran sebelumnya dalam tradisi filosofis dan sosiologis Eropa, terutama dari pemikiran Hegel, Marx, dan Weber. 

Pada tahun 1961, dia diangkat sebagai profesor Filsafat di Universitas Heidelberg. Pada tahun yang sama, dia menyiapkan habilitasi yang mempelajari sejauh mana demokrasi masih dimungkinkan dalam masyarakat industri modern, yang berfokus pada peran opini publik. Kemudian, tahun 1964, dia kembali ke Universitas Frankfurt sebagai profesor Sosiologi dan Filsafat, menggantikan Horkheimer. Habermas menjadi salah satu filsuf terkemuka di dunia dan aktif mengajar di berbagai tempat, termasuk di Amerika. 

Dia juga terlibat di Institut Max Plank selama 10 tahun sebelum institut tersebut dibubarkan karena perbedaan pendapat mengenai arah perkembangan institut. Habermas menggunakan beberapa konsep yang dibahas oleh filosof lain, seperti Weber dan Popper, untuk membangun teorinya sendiri tentang tindakan komunikatif. 

Belakangan, Habermas menyoroti bahwa pandangan positivis (yang dipegang oleh beberapa filsuf, termasuk Weber) cenderung mengabaikan logika dari proses-proses komunikasi. Habermas mengkritisi pandangan rasionalitas Weber yang hanya terfokus pada rasionalitas tujuan tanpa mempertimbangkan pandangan dunia (worldview) dan logika sistem-sistem simbol yang bermakna.

Teori Habermas tentang tindakan komunikatif berasal dari analisisnya tentang penggunaan ekspresi bahasa "Rasional" dan perdebatan antropologis tentang pengertian dunia. Dia mengembangkan konsep rasionalitas komunikatif sebagai usaha perbincangan argumentatif yang mengarah pada konsensus. Habermas menyelidiki bentuk hubungan yang tercipta melalui upaya pencapaian pemahaman bahasa, yang memperjuangkan persetujuan antar peserta berdasarkan klaim kesahihan (validity claim) dalam berbagai kategori ilmu yang berbeda dalam ekspresi simbol. sehingga, latar belakang teori Habermas tentang tindakan komunikatif adalah kritik terhadap pandangan positivis yang mengesampingkan logika komunikasi serta keinginannya untuk memperkenalkan konsep rasionalitas komunikatif sebagai alternatif yang lebih inklusif dalam mencapai konsensus antar subjek melalui bahasa dan argumen. Teori tindakan komunikatif Jrgen Habermas membagi tindakan manusia menjadi empat model, masing-masing menitikberatkan pada aspek yang berbeda dari interaksi manusia:

Tindakan Teleologis

Tindakan teleologis adalah tindakan yang berfokus pada tujuan yang ingin dicapai oleh individu. Tujuan tersebut diwujudkan melalui langkah-langkah yang dipilih dengan cermat. Tindakan ini dapat diperluas menjadi model tindakan strategis karena melibatkan perhitungan tentang cara mencapai tujuan bersama dengan persetujuan dari aktor lain. Dalam konteks ini, terdapat aspek rasionalitas dalam tindakan tersebut, menyoroti aktivitas bertujuan. Tindakan Strategis merupakan salah satu bentuk Tindakan Telelogis. Model ini menekankan pada tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu dengan menggunakan strategi tertentu untuk mencapainya. Pihak dalam tindakan ini melakukan perhitungan sarana dan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan bersama dengan persetujuan pihak lainnya. Ini melibatkan proses perhitungan rasionalitas bertujuan yang berfokus pada keberhasilan dan efektivitas.

Tindakan yang Diatur Secara Normatif

Mengacu pada individu atau subjek yang terlibat dalam interaksi sosial di lingkungan tertentu. Aktor ini adalah individu-individu yang harus mematuhi atau beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau lingkungan sosial tempat mereka berada. Norma-norma ini merupakan aturan atau nilai-nilai yang diakui secara luas dalam suatu komunitas. Aktor atau individu-individu ini diharapkan untuk mengikuti norma-norma ini dalam interaksi mereka dengan orang lain. Mereka terlibat dalam hubungan antarpersonal di mana perilaku mereka diarahkan atau dipengaruhi oleh norma-norma ini.

Tindakan Dramaturgis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun