Mohon tunggu...
DIANIRA MILLA ASTRI
DIANIRA MILLA ASTRI Mohon Tunggu... Lainnya - MAGISTER AKUNTANSI MERCUBUANA / ACCOUNTANT

MATAKULIAH : MANAJEMEN PAJAK NIM: 55522120034 - Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 06 Cadangan Piutang Tak Tertagih (DE)

19 Oktober 2023   22:46 Diperbarui: 19 Oktober 2023   23:06 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://eaglebusinesscredit.com

dokumen pribadi
dokumen pribadi

METODE PENGHAPUSAN PIUTANG

Dua metode yang digunakan untuk mencatat kerugian piutang adalah metode cadangan (Allowance Method) dan metode penghapusan langsung (Direct Write-off Method). Berikut penjelasan lebih lanjut tentang kedua metode ini:

  1. Metode Cadangan (Allowance Method)

Metode cadangan digunakan ketika perusahaan ingin mengantisipasi kerugian piutang yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam metode ini, perusahaan membentuk cadangan atau penyisihan (allowance) untuk mengkompensasi kerugian piutang yang diperkirakan akan terjadi. Piutang yang tidak tertagih diperkirakan jumlahnya terlebih dahulu, dan kerugian piutang diakui sebagai biaya pada periode penjualan di mana piutang tersebut berasal. Misalnya, jika piutang tak tertagih berasal dari tahun 2023, maka kerugian piutang akan diakui pada tahun 2023. Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet akun "Kerugian Piutang" atau "Biaya Piutang Tidak Tertagih" dan mengkredit akun "Cadangan Kerugian Piutang" melalui jurnal penyesuaian. Ketika piutang benar-benar tidak dapat ditagih, piutang tersebut dicatat dengan mendebet rekening "Cadangan Kerugian Piutang" dan mengkredit rekening "Piutang Usaha" pada saat piutang itu dihapus dari pembukuan.

  1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method)

Metode penghapusan langsung digunakan ketika perusahaan menganggap kerugian piutang tidak signifikan atau ketika perusahaan tidak ingin melakukan taksiran dan penyisihan cadangan. Pada metode ini, perusahaan mencatat kerugian piutang ketika kerugian tersebut benar-benar terjadi. Ketika piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, kerugian piutang langsung dicatat sebagai biaya. Ketika terdapat kerugian piutang, jurnal dibuat dengan mendebet akun "Kerugian Piutang" dan mengkredit akun "Piutang Usaha." Metode ini tidak melibatkan pembentukan akun cadangan kerugian piutang.

PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Penyisihan piutang tak tertagih adalah proses di mana perusahaan mempersiapkan dana untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi akibat piutang yang tidak dapat ditagih. Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menaksir jumlah penyisihan piutang tak tertagih:

  1. Penyisihan atas Dasar Saldo Piutang

Dalam metode ini, penyisihan piutang tak tertagih dihitung dengan menetapkan suatu presentase tertentu terhadap saldo piutang. Biasanya, jumlah yang digunakan merupakan rata-rata antara saldo piutang pada awal dan akhir periode. Hal ini membantu dalam mengantisipasi kerugian piutang yang mungkin terjadi. Jumlah penyisihan piutang harus mencerminkan saldo piutang tak tertagih dan harus tercatat di neraca sebagai saldo penyisihan piutang tak tertagih.

  1. Penyisihan atas Dasar Saldo Penjualan:

Metode ini menghitung penyisihan piutang tak tertagih dengan menetapkan persentase tertentu terhadap penjualan. Sebaiknya, angka penjualan yang digunakan adalah penjualan kredit, tetapi jika itu memerlukan terlalu banyak waktu dan biaya, persentase juga dapat dihitung berdasarkan total penjualan. Ketika menggunakan dasar saldo penjualan, jumlah penyisihan piutang akan mencerminkan potensial kerugian yang dapat terjadi akibat penjualan kredit.

  1. Analisis Umur Piutang:

Dimana risiko tidak tertagih pada piutang yang telah lewat jatuh tempo lebih tinggi dibandingkan dengan piutang yang belum jatuh tempo. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyusun daftar umur piutang masing-masing pelanggan. Piutang yang sudah lewat jatuh tempo lebih lama memiliki risiko tak tertagih yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perusahaan dapat membuat daftar umur piutang untuk memantau piutang yang semakin lama tidak tertagih.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun