Mohon tunggu...
Indah Dian Novita
Indah Dian Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Indah Dian Novita, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang aktif menulis, membaca, dan mengikuti perkembangan teknologi. Saya suka berorganisasi, komunikatif, dan mudah beradaptasi dalam tim.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Kegiatan Ruang Hijau Dan Budaya: Inovasi Peningkatan Kepedulian Lingkungan Melalui Permainan Tradisional

19 Desember 2024   17:20 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelestarian lingkungan merupakan hal yang harus dijaga oleh seluruh masyarakat. Lingkungan merupakan tempat dimana kita tinggal dan bersosialisasi. Lingkungan yang terawat akan membuat kita lebih nyaman dalam beraktivitas. Kita dapat melestarikan lingkungan melalui 3R serta penghijauan. Melestarikan budaya permainan tradisional juga merupakan hal yang tak kalah penting. Tradisi - tradisi yang diturunkan dari leluhur selayaknya harus kita lestarikan hingga generasi - generasi selanjutnya. Pengabdian kami menggunakan metode on the spot training yang tentunya hal ini sangat efektif dalam memberikan edukasi dan pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini, kami harap anak - anak akan sadar bahwa melestarikan lingkungan dan permainan tradisional merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.

PENDAHULUAN

Manusia menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Manusia juga memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberdayakan kekayaan lingkungan guna kelangsungan hidup ekosistem. Selain itu, hal ini penting dilakukan demi menjaga keberlangsungan hidup generasi selanjutnya. 

Pelestarian lingkungan dan permainan tradisional merupakan dua aspek penting yang saling berkaitan dalam upaya menjaga kekayaan budaya dan kelestarian alam. Di tengah modernisasi yang pesat, permainan tradisional seringkali terpinggirkan, padahal permainan ini menyimpan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang berharga. Permainan tradisional secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu permainan yang hanya membutuhkan peralatan sederhana yang sudah dilakukan secara turun temurun dan bisa dianggap sebagai budaya pada masyarakat yang melakukannya.

Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak berusia 6-12 tahun terkait pentingnya menjaga lingkungan serta melestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Pengabdian ini diharapkan akan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai pengelompokan jenis-jenis sampah.

 Serta menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan berkolaborasi bersama TGR (Traditional Games Returns). Traditional Games Returns (TGR) adalah komunitas sosial budaya yang berkonsentrasi pada hak bermain anak khususnya bermain permainan tradisional. TGR bertujuan untuk menyosialisasikan kembali, melestarikan serta mengembalikan antusiasme anak-anak Indonesia terhadap permainan tradisional untuk mencegah adiksi gawai pada anak.

TOPIK: Mengedukasi anak-anak mengenai pengelompokan jenis-jenis sampah serta melakukan penghijauan lingkungan sembari bermain permainan tradisional.

Di Indonesia sendiri, sampah masih menjadi permasalahan bersama yang belum terselesaikan karena kurangnya kesadaran dari masing-masing individu. Dalam konteks ini, penting untuk melakukan pemeliharaan terhadap lingkungan. Masyarakat memiliki peran aktif dalam menjaga ekosistem dalam memelihara lingkungan untuk kenyamanan generasi selanjutnya. Beberapa cara pemeliharaan lingkungan yang dapat dilakukan seperti edukasi mengenai lingkungan, penghijauan alam, dan membuang sampah sesuai dengan klasifikasinya.

Sementara itu, pelestarian permainan tradisional dapat dilakukan melalui pengenalan, praktik, dan penyampaian informasi kepada generasi selanjutnya. Dengan memahami dan menerapkan kedua aspek ini, kita dapat menciptakan keseimbangan yang harmonis antara budaya dan linkungan. Pada era globalisasi ini, tantangan yang ada mendorong kita untuk berpikir kritis mengenai bagaimana cara mempertahankan identitas budaya sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, tindakan yang akan dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle), memberikan pengetahuan mengenai jenis-jenis sampah berdasarkan kelompoknya, melakukan penghijauan dengan menanam tanaman hias sebagai upaya peduli lingkungan, dan mengadakan lomba permainan tradisional bersama TGR (Traditional Games Returns) yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air.

Edukasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan tindakan serta perilaku baru. (Putra, Nugroho, and Puspitarini 2016). Edukasi juga dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain dengan harapan mereka akan menerapkan apa yang telah disampaikan oleh pemberi edukasi. (Aisah, Ismail, and Margawati 2021). Edukasi terdiri atas dua jenis, yakni edukasi formal yang dilakukan di instansi formal seperti sekolah dan universitas. Lalu ada juga edukasi informal yakni edukasi yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti nasihat orang tua dan guru, interaksi dengan teman dan lingkungan sekitar.

Sampah merupakan sisa atau limbah dari aktivitas yang dilakuan oleh manusia yang dinilai sudah tidak berguna dan tidak dapat dipergunakan kembali. (Ratnasari et al. 2019). Sampah menyumbang angka terbesar dalam faktor pencemaran lingkungan yang semakin marak terjadi setiap tahunnya. (Khairunisa and Safitri 2020). Maka dari itu, pada pengabdian kali ini kami melakukan Edukasi tentang 3R (Reuse, Reduce, Recycle) kepada anak-anak. Makna dari 3R sendiri yakni Reuse yang artinya menggunakan kembali barang yang sekiranya masih dapat digunakan, lalu Reduce yakni merupakan upaya dalam mengurangi penggunaan sampah, dan yang terakhir Recycle yaitu mendaur ulang sampah agar dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna. (Subekti 2010) Hal ini tentunya merupakan hal peting karena pada masa yang akan datang, anak-anaklah yang akan menjadi garda terdepan dalam hal merawat lingkungan. Hal seperti ini harus di tanamkan sejak dini karena pembentukan karakter sejak dini akan menghasilkan pribadi yang bertanggung jawab di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun