Mohon tunggu...
Dee Latif
Dee Latif Mohon Tunggu... Administrasi - Sulung dari 5 bersaudara

Pecinta kucing, suka merajut sambil dengerin musik atau nonton drakor n k show

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Jadi Relawan Wangi

3 Oktober 2016   13:43 Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:08 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kawan ada yang ingin menjadi relawan, sebelumnya tanya hati nurani sendiri apakah mau jadi “Relawan Wangi” yang namanya harum di medsos karena banyak update status dan posting foto lokasi bencana?, atau jadi “Relawan Sejati” yang rela mengorbankan waktu, pikiran dan tenaganya untuk terjun langsung bergotong royong membantu warga sampai tuntas meskipun status tanggap darurat bencana di kota Garut sudah dicabut. Karena sesungguhnya bantuan terpenting itu adalah perawatan pasca bencana, bukan hanya pemulihan di lokasi pemukiman, tapi juga perbaikan alamnya yang sudah banyak alih fungsi, salah satunya fungsi hutan lindung sebagai daerah resapan air yang kini banyak menjadi perkebunan sayur.

Mudahan pemda setempat bisa mendukung aktivitas para relawan, tidak mempersulit birokrasi saat mereka membutuhkan sarana penunjang pekerjaan, jangan sampai bantuan terlambat datang karena birokrasinya serumit membagi harta gono gini di sidang perceraian selebritis. Semoga niat baik para donatur dan kerja ikhlas para relawan yang terlibat dalam pemulihan lokasi terdampak bencana alam banjir bandang beserta para pihak yang peduli dengan pelestarian lingkungan di Garut Jawa Barat, mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda dari yang Maha Kuasa.

“Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.”  Pramoedya Ananta Toer, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 2    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun