Di novel ini juga ada kisah penyebaran iman Protestan di Chili oleh para misionaris Inggris. Sentuhan humornya adalah tokoh Jacob Todd yang ke berlayar ke selatan menuju Chili bukan karena panggilan tugas misionaris, tapi memang gemar bertualang. Dia naksir berat dengan Miss Rose. Miss Rose digambarkan cantik, cerdas dan rajin merawat diri dengan berbagai losion eksotis dari timur jauh yang dibawa kakaknya, John Sommers. (Catatan: Kalau kita tahu  dalam Geografi Regional, timur dekat, timur tengah dan timur jauh itu dipandang dari sudut pandang penjelajah Barat ya. Jadi bukan hanya jaman now aja perawatan kulit dari Asia ini hits, udah dari 1840-an terkenalnya).
Akibat reputasi yang buruk, Jacob Todd terkucil. Jika sebelumnya ia masih berharap Miss Rose akan melunak dan menerima cintanya, kini ia malah tidak lagi diundang pada pertunjukan musik setiap Rabu. Tidak ada lagi alasan menetap di Valparaiso, Chili. Dalam kondisi miskin ia ditolong oleh Joaquin Andieta. Joaquin adalah buruh administrasi perusahaan ekspor impor di pelabuhan yang juga sangat miskin.Â
Ia merawat ibunya yang menderita TBC di rumah yang sangat tidak layak. Kisah selanjutnya akan membawa kita ke wilayah utara Amerika, berlayar dengan kapal layar dan kapal uap, melalui Atlantik, singgah di tanah genting Panama, berlabuh di San Francisco, menuju tanah kebebasan California. Aii, sebelumnya juga akan dibawa ke Canton, Cina sambil meresapi kebijaksanaan Konfusionisme yang diajarkan oleh seorang zhong yi pada muridnya.
Di novel negara kolonial itu, saat adegan bertengkar hampir adu fisik misalnya, akan ada penengah yang bicara, "mari tuan-tuan kita duduk dan bicarakan permasalahan ini seperti orang beradab." Kata beradab (civilized) di sini karena orang-orang belahan bumi barat itu menganggap dirinya lebih beradab dibanding negara koloninya.
Quote from Daughter of Fortune. "Kenapa kau tak meminta bayaran pada para penjahat?", Eliza bertanya. Tao Chi'en menjawab, "Karena aku lebih suka mereka yang berhutang kepadaku". Di California yang keras, gali alias penjahat akan melindungi keamanan usaha. Yah, preman gitu. Dalam dunia kita sekarang, otak kejahatan berkerah putih tak perlu mengotori tangannya sendiri untuk melanggar hukum. Iya, mereka memakai tangan penjahat di bawah kekuasaannya. Kita bisa jadi tidak akan menjadi penjahat yang kasar, tapi lebih berpeluang jadi penjahat kerah putih yang tetap necis. Pemalsuan misalnya.
Semakin banyak kau belajar, semakin cepat kau tahu betapa terbatasnya pengetahuanmu, ujar sang guru kepada Tao Chi'en. Tao Chi'en adalah etnis Cina dengan kemauan luar biasa untuk belajar, khususnya tentang pengobatan. Meskipun pengobatan Tiongkok sangat terkenal maju pada zaman itu, tapi dia juga mengagumi teknik pengobatan ala fan wey, sebutan untuk orang barat ketika itu (yah, istilah kita, bule). Teknologi medis Barat sudah mengenal tindakan operasi, yang tidak lazim bahkan tabu dilakukan pengobatan Cina. Hingga ia dan Ebanizer Hobs, dokter rombongan misionari kolonial saling belajar.
Novel ini seolah mesin waktu yang membawa kita pada rasa takjub saat dunia dipenuhi penemuan baru. Banyak sekali yang ingin dibagi,fakta yang ingin dikonfirmasi. Kembali ke dunia saat semua masih baru, di pertengahan abad 19 yang penuh keajaiban. Isabel Allende dengan gaya tulisannya yang humoris berhasil membuat saya tersenyum berulang. Ketika ia menggambarkan Tao Chien yang memilih kapal layar daripada kapal uap.Â
Takut jika ketel raksasa berisi air mendidih mesin uap meledak, ia bisa mati di laut dengan tubuh hangus dan tidak utuh. Juga, awal ide pengawetan bahan perbekalan segar seperti sayur dan daging dengan es dan garam. Tahun itu belum ada mesin pembuat es, jadi es diambil dari salju abadi gletser. Ini novel yang sungguh menarik.
Identitas buku: Judul Daughter of Fortune. Pengarang Isabelle Allende. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H