Mohon tunggu...
diandra yuliyan
diandra yuliyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Diandra Yuliyan, saya orangnya percaya diri, mudah bergaul dengan orang, hobi saya yaitu olahraga seperti futsal, badminton dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Perkembangan Tasawuf Dari Zaman Dahulu Hingga Sekarang Serta Bagaimana Perilaku Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-Hari

11 Oktober 2024   23:45 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek kerohanian manusia yang selanjutnya menimbulkan kebaikan akhlak mulia. Pembersihan aspek rohani manusia selanjutnya dikenal sebagai dimensi esoterik dari diri manusia. Melalaui tasawuf seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya, dan tampil sebagai manusia yang dapat mengendalikan dirinya, dapat menjaga kejujuran hatinya, keikhlasan dan tanggung jawab.

Timbulnya tasawuf dalam Islam bersamaan dengan kelahiran agama islam itu sendiri, yaitu semenjak Muhammad SAW diutus Rasulullah untuk segenap ummat manusia dan seluruh alam semesta. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pribadi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahannuts dan khalwat di Gua Hira disamping untuk mengasingkan diri dari masyarakat kota Mekkah yang sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu keduniaan. Juga Muhammad berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa noda-noda yang menghingapi masyarakat pada waktu itu.

Tahannuts dan khalwat yang dilakukan Muhammad SAW bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh liku-liku problema hidup yang beraneka ragam ini, berusaha memperoleh petunjuk dan hidayah dari pencipta alam semesta ini, mencari hakikat kebenaran yang dapat mengatur segala-galanya dengan baik. Dalam situasi yang sedemikianlah Muhammad Menerima wahyu dari Allah SWT yang penuh berisi ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan sebagai pedoman untuk ummat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.

 Dengan turunnya wahyu yang pertama pada tanggal 17 Ramadhan atau 16 Agustus 571 M, berarti nabi Muhammad SAW telah diangkat dan diutus menjadi Rasul untuk mengembangkan amanat Allah dan menyelamatkan ummat manusia dari lembah kejahilan dan kesesatan dalam mencapai kebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. Demikian juga wahyu yang diturunkan itu Rasulullah dapat membenahi masyarakat Arab Jahiliyah menjadi masyarakat yang maju sesuai dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia.

 Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa sumber dan landasan tasawuf adalah islam itu sendiri, tetapi dalam perkembangan selanjutnya mendapat pengaruh dari luar islam. Tasawuf Islam itu dalam perkembangannya mempunyai dua unsur yaitu unsur yang dekat dan unsur yang jauh. Unsur yang dekat ialah Al-Quran, Hadist, Sirah Nabi, Sirah Khulafaurrasyidin, Struktur 3 Sosial dan Firqah-firqah sedangkan unsur jauh ialah pengaruh agama Nasrani, yahudi, budha dan Persia.

Pembahasan

 Istilah tasawuf dapat dipandangan dari dua sisi, baik secara etimologi maupun terminologi. Secara etimologi, istilah tasawuf berasal dari kata suffah ( tempat di masjid Nabawi), sifat (dengan alasan para sufi mengaplikasikan sifat-sifat Allah), sufah (selembar bulu), shofia (bijaksana), as-safa (suci), suf (bulu domba).2 Implikasi dari teori tasawuf secara kebahasaan di atas diambil dari sudut pandang perilaku para sufi dan pakaian lahiriah maupun bathiniyahnya. Secara terminologi, istilah tasawuf dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Imam Junaid Al-Baghdadi: taswuf ialah Allah mematikanmu, Allah menghidupkanmu, dan kamu bersama Allah tanpa perantara.

b. Usman Al-Maki: tasawuf adalah keadaan seseorang yang setiap waktu melaksanakan sesuatu perbuatan yang lebih baik dari waktu sebelumnya.

c. Sirri As-Saqati: tasawuf ialah suatu nama bagi tiga makna; yakni nur makrifatnya tidak memadamkan cahaya kewaraannya, tidak berbicara ilmu batin yang bertentangan dengan Alquran dan Assunnah, serta tidak terbawa oleh karomahnya untuk melanggar larangan allah.

d. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani: tasawuf merupakan menyucikan hati dan melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan kholwah, riyadoh dan terus-terus berdzikir dengan dilandasi iman yang benar, mahabbah, taubat dan ikhlas.

e. Amin Alkurdi: tasawuf ialah keadaan jiwa manusia, terpuji atau tercela serta bagaimana cara menyucikannya dari berbagai sifat tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji dan bagaimana cara mencapai jalan menuju Allah. Secara historis, istilah tasawuf dikenal secara luas di kawasan Islam sejak penghujung abad dua hijriah, sebagai perkembangan lanjut dari kesalehan dan asketis atau para zahid yang mengelompok di serambi masjid Madinah.7 Dalam perjalanan kehidupan kelompok ini lebih mengkhususkan diri untuk beribadah dan pengembangan rohaniah dengan mengabaikan kenikmatan duniawi.

A. Perkembangan Tasawuf

Perkembangan tasawuf dalam Islam telah mengalami beberapa fase, yaitu:

1.Tasawuf klasik

 Tasawuf klasik dapat dianggap sebagai periode awal perkembangan tasawuf. Pada masa ini, tasawuf berkembang di kawasan Timur Tengah, khususnya di Irak dan Persia pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Pada masa ini, para tokoh tasawuf seperti Al-Hallaj, Al-Junaid, dan Abu Hamid Al-Ghazali mempelajari tasawuf dari para guru mereka yang terdahulu.

Selama periode ini, tasawuf masih dalam tahap awal dan terus berkembang. Para tokoh tasawuf pada masa ini lebih fokus pada pengalaman spiritual dan kehidupan mistik daripada teori-teori filosofis atau teologis. Mereka lebih banyak mempraktikkan latihan-latihan spiritual yang mereka pelajari dari para guru mereka.

2.Tasawuf abad pertengahan

 Tasawuf abad pertengahan berkembang pada abad ke-11 hingga ke-13 Masehi. Pada masa ini, tasawuf menjadi lebih terorganisir dan memperoleh pengakuan dari kalangan ulama dan penguasa. Salah satu tokoh tasawuf yang terkenal pada masa ini adalah Jalaluddin Rumi, seorang penyair dan sufi terkenal asal Persia.

Pada masa ini, tasawuf mengalami perkembangan dalam berbagai hal, termasuk teori-teori filosofis dan teologis. Para tokoh tasawuf pada masa ini juga lebih banyak menulis tentang praktik-praktik spiritual yang mereka pelajari.

3.Tasawuf modern

 Tasawuf modern dapat dianggap sebagai periode ketiga dalam perkembangan tasawuf. Pada masa ini, tasawuf menjadi lebih terbuka dan lebih diterima oleh masyarakat. Sejumlah tokoh tasawuf modern seperti Muhammad Iqbal, Abu al-Hasan al-Nadwi, dan Muhammad al-Ghazali telah memainkan peran penting dalam mengembangkan tasawuf modern.

Tasawuf modern memiliki banyak kesamaan dengan tasawuf klasik, namun juga memiliki perbedaan signifikan. Salah satu perbedaan utama antara tasawuf modern dengan tasawuf klasik adalah bahwa tasawuf modern lebih banyak memperhatikan keseimbangan antara praktik spiritual dan aktivitas dunia. Para tokoh tasawuf modern juga lebih banyak menulis tentang aplikasi tasawuf dalam kehidupan modern.

Sedangkan menurut jurnal. Syukur, Dahlan. (2023). Perkembangan Ilmu Tasawuf dari Klasik sampai Modern. penjelasan perkembangan tasawuf dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

1.Perkembangan Tasawuf Pada Masa Klasik

 Tasawuf merupakan disiplin ilmu dalam Islam yang mempelajari aspek-aspek spiritual dan kehidupan mistik. Perkembangan tasawuf pada masa klasik bermula pada abad ke-8 hingga abad ke-12 Masehi. Pada masa ini, tasawuf berkembang sebagai gerakan yang mengedepankan pengalaman spiritual dan kehidupan mistik. Beberapa tokoh tasawuf terkemuka pada masa klasik antara lain Al-Hallaj, Al-Junaid, dan Abu Yazid Al-Busthami.

Al-Hallaj, salah satu tokoh tasawuf terkemuka pada masa klasik, menekankan pentingnya pengalaman spiritual dan kehidupan mistik dalam mencapai kebenaran. Ia memahami bahwa kebenaran hanya dapat dicapai melalui pengalaman spiritual yang mendalam dan melalui proses penyucian jiwa. Al-Hallaj dikenal dengan pernyataannya "Ana al-Haqq" (Aku adalah Kebenaran), yang menyebabkan ia dianggap sesat dan akhirnya dihukum mati pada tahun 922 Masehi.

Sementara itu, Al-Junaid merupakan tokoh tasawuf yang menekankan pentingnya ikhlas dan mengikuti jejak para sahabat dalam memperoleh kebenaran. Menurut Al-Junaid, hanya dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan mengikuti ajaran Islam secara ketat, manusia dapat mencapai kebenaran sejati.

Abu Yazid Al-Busthami, tokoh tasawuf yang lahir pada abad ke-9, menekankan pentingnya "fana" atau penghapusan diri dalam mencapai kesatuan dengan Allah. Ia berpendapat bahwa hanya dengan menghancurkan ego dan keinginan duniawi, manusia dapat mencapai kesatuan dengan Allah.

Pada masa klasik, tasawuf berkembang sebagai gerakan yang kurang terorganisir dan lebih mengutamakan pengalaman spiritual. Para tokoh tasawuf pada masa klasik menekankan pentingnya memahami dan mengalami hakikat Islam secara langsung melalui pengalaman mistik. Meskipun demikian, prinsip-prinsip dasar tasawuf pada masa klasik masih relevan hingga saat ini dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia.

2.Perkembangan Tasawuf Pada Masa Pertengahan

 Perkembangan tasawuf pada masa pertengahan atau abad ke-12 hingga ke-15 Masehi mengalami perubahan signifikan dalam hal teori dan praktik. Pada masa ini, tasawuf menjadi lebih terorganisir dan memperoleh pengakuan dari kalangan ulama dan penguasa. Beberapa tokoh tasawuf terkemuka pada masa ini antara lain Al-Ghazali, Jalaluddin Rumi, dan Ibn Arabi.

3.Perkembangan Tasawuf Pada Masa Modern

  Perkembangan tasawuf pada masa modern, terutama pada abad ke-19 dan ke-20 Masehi, banyak dipengaruhi oleh proses modernisasi dan sekularisasi. Tasawuf pada masa ini mengalami perubahan dalam hal praktik dan pemikiran, di mana beberapa tokoh tasawuf mulai mempertanyakan aspek-aspek tradisional dari tasawuf dan mencari cara baru untuk mempraktikkan ajaran tasawuf.

Salah satu tokoh tasawuf terkenal pada masa modern adalah Ahmad al-Alawi, seorang tokoh Sufi dari Maroko. Al-Alawi memperkenalkan konsep tasawuf yang lebih inklusif dan terbuka untuk semua umat manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau budaya. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan kualitas moral dan sosial dalam praktik tasawuf.

Selain itu, tokoh tasawuf modern lainnya adalah Muhammad Iqbal, seorang filosof dan penyair Muslim dari India. Iqbal mempertanyakan pandangan-pandangan tradisional dalam tasawuf dan mencoba mengembangkan konsep-konsep baru, seperti konsep "selfhood" (kesadaran akan diri sendiri) dan "khudi" (keunikan individu). Ia juga menekankan pentingnya menjalankan tasawuf dalam konteks sosial dan politik.

Tasawuf pada masa modern juga mempengaruhi gerakan-gerakan keagamaan yang muncul pada masa itu, seperti gerakan salafi dan wahabi. Gerakan-gerakan ini menolak banyak praktik tasawuf yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti praktik ziarah kubur dan merayakan ulang tahun nabi. Namun, terdapat juga gerakan-gerakan keagamaan yang memadukan ajaran tasawuf dengan pendekatan modern, seperti gerakan Islam progresif.

Secara keseluruhan, pada masa modern, tasawuf mengalami perubahan yang signifikan dalam hal pemikiran dan praktik. Tasawuf menjadi lebih inklusif dan terbuka untuk semua umat manusia, serta diaplikasikan dalam konteks sosial dan politik. Meskipun beberapa aspek dari tasawuf ditolak oleh gerakan-gerakan keagamaan tertentu, tetapi tasawuf masih menjadi salah satu aspek penting.

B. Perilaku Tasawuf dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengutip buku Akidah Akhlak karya Toto Edidarmo dan Mulyadi, berikut adalah beberapa contoh perilaku tasawuf:

1. Berusaha keras untuk selalu mengingat Allah SWT baik dalam keadaan sepi maupun ramai.

2. Menghiasi diri dengan akhlak terpuji, serta banyak berzikir, bertobat, bersyukur, bersabar, bertawakal, mengejar keikhlasan dan keridaan Allah SWT, meningkatkan makrifat dan menambah mahabbah kepada Allah SWT.

3. Memperbanyak ibadah di siang dan malam hari karena mengejar keutamaan akhirat, seperti membaca Al-Qur'an, salat Tahajud, dan bersedekah.

4. Menempuh kehidupan yang sederhana dan menerapkan prinsip zuhud, yaitu tidak mementingkan dunia dan lebih mengutamakan akhirat

5. Selalu berusaha menjaga diri dari berbagai penyakit hati, seperti riya', ujub, takabur, iri, dengki, dan sifat-sifat tercela lainnya.

C. Macam- macam Tasawuf

Jenis tasawuf menurut perkembangannya zaman ke zaman terbagi menjadi dua, yakni:

1.Tasawuf sunni Tasawuf Akhlaqi disebut juga Tasawuf Sunni. Tasawuf ini menitik beratkan pada perbaikan akhlak atau moral pada diri seseorang. Orientasinya adalah untuk mencari hakikat kebenaran yang dapat mengantarkan manusia untuk mencapai tingkatan ma'rifat. Ma'rifat adalah bersatunya manusia dengan Allah dengan metode tertentu yang telah ditetapkan. Tasawuf akhlaqi ini juga banyak dikembangkan oleh para Ulama Salafussalih.

2.Tasawuf irfani Secara etimologis, kata Irfan merupakan kata jadian (mashdar) dari kata 'arafa' (mengenal/pengenalan). Secara terminologis, 'irfan diindentikkan dengan ma'rifat sufistik. Ahli irfan adalah orang yang berma'rifat kepada Allah. Irfan diperoleh seseorang melalui jalan al-idrak al- mubasyir al wujudani (penagkapan langsung secara emosional), bukan penangkapan secara rasional.

3.Tasawuf falsafi Tasawuf Falsafi secara bahasa bisa kita bagi menjadi dua, yaitu antasa Tasawuf dan Filsafat. Tasawuf artinya kecintaan terhadap tuhan, sedangkan ilmu Filsafat Islamadalah yang berkenaan dengan akal atau fikiran. Falsafi disini adalah cara yang digunakan dalam bertasawuf.

Tasawuf Falsafi adalah sebuah aliran dalam bertasawuf yang menggabungkan antara visi mistik dan visi yang rasional. Tasawuf ini merupakan hasil dari pemikiran-peminkiran para tokoh-tokoh yang diungkapkan dengan bahasa filosofis.Tasawuf ini tidak bisa dikatakan sebagai Tasawuf yang murni karena telah menggunakan pendekatan fikiran dan rasio, namun juga tidak bisa dikatakan filsafat seutuhnya karena didasarkan pada rasa. Dengan kata lain Tasawuf Falsafi merupakan penggabungan antara rasa dan rasio.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tasawuf adalah salah satu bidang studi Islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek kerohanian manusia yang selanjutnya menimbulkan kebaikan akhlak mulia. Dalam perkembangannya, tasawuf dalam Islam mengalami beberapa fase, yaitu : Perkembangan Tasawuf Pada Masa Klasik, Perkembangan Tasawuf Pada Masa Pertengahan, Perkembangan Tasawuf Pada Masa Modern. Tasawuf selalu berperan dari fase ke fase sehingga dalam kehidupan sehari-hari pun dapat dilihat beberapa contoh perilaku tasawuf seperti : Berusaha keras untuk selalu mengingat Allah SWT baik dalam keadaan sepi maupun ramai, Menghiasi diri dengan akhlak terpuji, serta banyak berzikir, bertobat, bersyukur, bersabar, bertawakal, mengejar keikhlasan dan keridaan Allah SWT, meningkatkan makrifat dan menambah mahabbah kepada Allah SWT, Memperbanyak ibadah di siang dan malam hari karena mengejar keutamaan akhirat, seperti membaca Al-Qur'an, salat Tahajud, dan bersedekah, Menempuh kehidupan yang sederhana dan menerapkan prinsip zuhud, yaitu tidak mementingkan dunia dan lebih mengutamakan akhirat, Selalu berusaha menjaga diri dari berbagai penyakit hati, seperti riya', ujub, takabur, iri, dengki, dan sifat-sifat tercela lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun