Bandung - Malam bagi beberapa orang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri hari. Setelah hari yang panjang, beberapa menikmatinya dengan berbaring di kasur empuk jutaan rupiahnya, beberapa mengakhirinya dengan menyantap masakan enak yang diantar tepat di depan pintu.
Hal-hal itu bisa terjadi kepada beberapa manusia yang beruntung. Namun bagi sebagian lain, malam adalah hari dimana mereka mencari koin-koin rupiah demi memenuhi isi perut mereka. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak harus menyisihkan waktu malam mereka untuk menopang perekonomian keluarga.
R, adalah salah satu dari banyak anak-anak yang mengais rezeki di bawah terang bulan. R, seorang anak kelas 5 SD yang berusaha tiap malam mengangkat gitar yang lebih besar dari badannya, untuk menyanyikan potongan lagu-lagu pop pada pengunjung di kafe.
R menyanyikan lagu D'Masiv – Jangan Menyerah pada hari Minggu (13/10/2024). Ia mengaku bahwa ia masih aktif sekolah di pagi hari dan mengamen di malam hari. R bercerita tentang bagaimana ia membagi waktu sekolah dengan mengamen.
“Buat sekarang sih nggak susah kak. Biasanya aku ngerjain PRnya siang abis pulang sekolah. Kalau malem dari jam 18.00 sampai jam 22.00 aku mulai ngamen,” ujar R menceritakan jadwalnya setiap hari.
Ia bercerita tentang bagaimana sulitnya mencari orang-orang yang mau menyisihkan sebagian uang mereka untuknya. Mereka kadang hanya memintanya untuk menyanyikan lagu, namun hanya dibayar recehan atau bahkan tidak dibayar sama sekali.
Ketika ditanya mengenai mengapa ia memilih untuk mengamen, R menjelaskan bahwa ia terpaksa mengamen demi membantu keluarganya. “Ayah aku di rumah, ibu juga di rumah ngurusin ayah sama adik sambil jual gorengan. Adik masih 2 tahun,” katanya sambil memainkan gitarnya pelan-pelan.
R berkeliling Bandung disekitar jalan Jawa hingga Asia Afrika. “Biasanya mah keliling sekitar sini aja sampe Asia Afrika. Nyari tempat yang banyak orang aja. Di Asia Afrika sering banyak yang ngasih,” kata R ketika ditanya mengenai mengapa ia memilih mengamen di Asia Afrika.
R terkadang tidak mengamen sendirian. Ia biasanya berjalan bersama teman-teman yang senasib dengannya. “Kita biasanya janjian buat mencar. Misalnya di Asia Afrika, kita mencar-mencar aja. Nanti ketemuan lagi,”
R berharap, berapapun uang yang didapatkan dari hasil mengamen akan cukup untuk membantu keluarganya untuk makan diesok hari. Ia juga berharap kehidupannya akan lebih baik secepatnya agar ia bisa bersekolah dan bermain bersama teman-teman sebayanya.