Universitas akan menyediakan narasumber yang terlatih dan berpengalaman dalam metode BEI. Mereka akan menggabungkan pengetahuan akademis mereka dengan pemahaman praktis tentang penggunaan BEI dalam situasi dunia nyata. Selain itu, universitas juga akan memberikan materi pelatihan yang relevan dan mendalam tentang konsep BEI, pengembangan pertanyaan wawancara, dan analisis hasil.
Jusman S.E.,M.H, Kepala Pusat Penilaia Kompetensi, menyambut baik kerjasama ini, mengatakan, "Kami berkomitmen untuk menjaga tingkat keunggulan dalam penilaian kompetensi, dan pelatihan BEI adalah salah satu langkah penting dalam pencapaian tujuan ini. Kami percaya bahwa asesor yang telah mengikuti pelatihan ini akan berkontribusi positif dalam memastikan bahwa setiap individu mendapat penilaian yang adil dan akurat terkait dengan kompetensi mereka."
Dengan demikian, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menciptakan sinergi yang kuat antara dunia akademis dan industri. Universitas Mercu Buana telah berhasil memanfaatkan pengetahuan akademis mereka untuk memberdayakan tenaga kerja di komunitas mereka, sementara Pusat Penilaian Kompetensi Kementerian Hukum dan HAM mendapat manfaat dari pengembangan keterampilan asesor yang lebih baik. Diharapkan kolaborasi ini akan membantu menciptakan sumber daya manusia yang lebih unggul dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H