Mohon tunggu...
Dian Burhani
Dian Burhani Mohon Tunggu... Penulis - Science writer

Science writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Millennials in Action: Kita Peduli, Kita Bisa, Kita Siap Menuju Net Zero Emission 2060

21 Oktober 2021   15:22 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:28 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, penggunaan listrik yang efisien dapat dilakukan dengan strategi pencahayaan alami, penggunaan listrik untuk peralatan elektronik seperlunya, dan bagi yang berpenghasilan berlebih dapat menggunakan panel surya sebagai alternatif. 

Meminimalisasi pemakaian plastic-based material juga merupakan langkah yang signifikan dalam mengurangi emisi sekaligus mengurangi ancaman limbah mikroplastik dari pemakaian material yang tidak ramah lingkungan tersebut.

Kampanye pengurangan sampah belanja plastik di gerai-gerai market place dan supermarket berjalan sangat memuaskan dan harus diperluas lagi hingga ke pasar-pasar tradisional. Penggunaan container propilen (PP) bekas makanan take away juga bisa digunakan untuk menyimpan sayur, ikan, ayam, daging dari belanjaan pasar. 

Kalau ingin lebih ramah lingkungan lagi, bisa menggunakan daun pisang dan daun jati. Gerakan meminimalisasi plastik lainnya yang sudah mulai dilakukan di kota-kota besar adalah pembelian isi ulang kebutuhan rumah tangga seperti sabun mandi, sabun cuci piring, detergen, shampoo, minyak goreng dan lain sebagainya. 

Bravo, ibu-ibu millennials yang sudah sangat paham bahwa menjalankan green lifestyle tidak harus mahal, bahkan jika dilakukan dengan benar malah lebih cost-efficient. Reduce, reuse, recycle, semudah itu.

Lalu bagaimana dengan kamu, millennials si kaum rebahan atau mereka-mereka yang hidup sendiri, yang terkadang terbiasa menghidupkan televisi hingga berjam-jam lamanya, padahal tidak ditonton tetapi hanya karena ingin suasana ramai sehingga kita tidak merasa terlalu sendiri. Ayo, stop being dramatic dan mulailah cari kesibukan atau hobi atau pasangan yang bisa mengisi kekosongan di hati. 

Bagi millennials yang selalu berhubungan dengan surat-menyurat elektronik, bisa melakukan langkah kecil dengan segera menghapus email yang sudah tidak diperlukan lagi. 

Ternyata, satu email itu menghasilkan menghasilkan 0.3 g CO2. Terlihat kecil memang. Tapi bagaimana jika satu hari kita mendapatkan 20 email (dari online shop, travelling agent, dan lainnya), kalikan sebarapa banyak umat manusia di bumi ini yang menggunakan email.

Isu limbah makanan (food waste) pun sangat berkaitan dengan pencapaian net zero emission. United Nation Environment Program (UNEP) melaporkan bahwa 8 -- 10 % emisi rumah kaca diakibatkan oleh limbah makanan. 

Bappenas Indonesia mencatat jumlah limbah makanan Indonesian yang fantastis di kisaran 23 -- 48 juta ton yang setara dengan 1702.9 mega ton CO2 sepanjang tahun 2000 -- 2019. 

Bagaimana solusinya? Prinsipnya ambil makanan sesuai kebutuhan dan kurangi makan processed food dan mulailah makan sehat. Prakteknya memang agak tricky. Butuh persiapan dan tentu saja motivasi yang sangat kuat.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun