- Di negara lain, beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain (dan kombinasinya)
- Mengandalkan teknologi
- Meramah ke lokasi frontier
- Memperbaiki kebijakan fiskal
- Membuka diri pada PMA/FDI
- Memperbaiki iklim usaha secara terpadu
- Untuk keseluruhan upaya di atas, (ekspetasi) harga minyak menjadi penting.
tangkapan layar
tangkapan layar
tangkapan layar
tangkapan layar
- Prospek sumbersaya yang baik (walaupun lokasi menantang lokasi frontier)
- Kebijakan fiskal yang menunjang “risk-vs-reward”, khususnya bagi perusahaan migas internasional yang bonafid
- Ada korelasi antara jumlah dana yang dikeluarkan (capex spending) dengan volume cadangan yang didapat (discoveries)
- Terbukti sukses di beberapa negara yang selama ini tidak pernah terdengar sebagai produksi migas sebelumnya. Untuk jangka Panjang, kenaikan produksi yang berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui kegiatan eksplorasi yang berkesinambungan
- Keberhasilan eksporasi akan mengundang kegiatan eksplorasi berikutnya
Top Global Discoveries
tangkapan layar
tangkapan layar
- Tantangan dan Peluang
- Jangka Pendek.Menengah
- Ditengah ketidak pastian Covid – 19 yang berimbas pada harga minyak, pengaruh Transisi Energi (akselerasi energi terbarukan untuk mengganti energi fosil):
- Akselerasi monetisasi cadangan yang telah ditemukan, khususnya yang keekonomiannya marginal – melalui pemberian insentif, dengan mengambil momentum pemilihan ekonomi nasional
- Memfasilitasi dan mengakselerasi program Plan of Development (POD)
- Jangka Panjang
- Eksplorasi
- Keberhasilan penawaran wilayah kerja baru menjadi kunci, ditengah sentiment kenaikan investasi eksplorasi oleh internasional oil companies
- Eksplorasi
Perubahan Mendasar Diperlukan
- Indonesia membutuhkan pelaku usaha (bukan sebaliknya), khususnya KSS yang bonafid. Jika produksi ingin naik, perubahan paradigma diperlukan – it is no longer a business-as-usual
- Regulator dan SKK migas yang lebih mendengar, tidak merasa benar sendiri apalagi memaksakan kehendak
- KKKS adalah mitra, jika mereka tidak bisa atau berani menyampaikan masalah secara apa adanya, berarti ada yang salah dengan hubungan kemitraan
- Perencanaan tidak bisa atas interpretasi sepihak
- It is time to construct a “co-creation” policy and approach
Penutup
- Kegaiatan hulu migas sangat penting untuk Indonesia, menganalisa dampak berganda yang sangat signifikan dari kegiatan ekonomi yang terkait – upward and downwoard linkages
- Kegiatan bisnis hulu migas yang berkembang baik (thriving) mencerminkan iklim investasi sehat dan sekaligus akan menjadi pembuktian bagi sumber daya migas Indonesia yang belum terksplorasi
- Cerita sukses di negara lain sudah cukup jelas dan dapat dijadikan contoh, jika Indonesia mau berubah
- Kegiatan hulu migas yang berkembang secara berkelanjutan hanya dapat terjadi dengan kegiatan eksplorasi yang berkesinambungan
- Tidak cukup berkembangnya kegiatan eksplorasi di Indonesia menunjukan bahwa iklim investasi hulu migas tidak kompeten disbanding dengan tujuan investasi di negara lain
- Untuk cekungan yang belum cukup tereksplorasi, pendekatannya harus sama dengan di negara frontier yang kegiatan eksplorasinya sukses baru-baru ini. Kebijakan frontier harus berbeda dengan kebijakan bagi hasil yang ada saat ini
- Investasi dari perusahaan asing yang bonafid hanya akan terjadi jika konsep “risk-vs-reward” terpenuhi
- Seluruh kebijakan dan aturan/regulasi secara konsisten perlu mencerminkan kebutuhan investasi di atas.
- Indonesia perlu mengambil momentum pemulihan ekonomi kondisi Covid=19. Ini saatnya untuk merubah pendekatan dan kebijakan untuk mengembalikan Indonesia menjadi tujuan investasi hulu migas. Keberanian melakukan terobosan menjadi kunci.
- Energi transisi adalah keniscayaan. Hal ini menyiratkan kesempatan (window of opportunity) yang tidak akan berumur Panjang, sehingga waktunya adalah sekarang
- Penawaran wilayah kerja baru menjadi tantangan di depan mata yang perlu dimanfaatkan. Perubahan pendekatan perlu diperkuat dengan konsistensi aturan, dimulai dari UU Migas yang perlu diselesaikan negara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!