"Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi"
- Pidi Baiq-
Sebagai warga Bandung, sejujurnya saya merasa cukup bahagialah dengan situasi Bandung saat ini. Silakan di cek infrastruktur dibangun dengan baik, fasilitas publik sangat lengkap, termasuk kini banyaknya ruang terbuka hijau di Bandung.
Bagi saya, keberhasilan menata kota Bandung tidak lepas dari peran pemimpinnya. Saat ini kota Bandung di pimpin oleh walikota yang cerdas, visioner dan lebih-lebih lagi humoris. Beberapa persoalan seringnya di tanggapi dengan hereuy (baca: humor). Â Bisa jadi Ridwan Kamil sedang memberi pelajaran pada kita semua, bahwa apapun masalahnya tidak perlu di tanggapi dengan penuh ketegangan, yang penting ada solusi nya.Â
Soal humor ini, Ridwan Kamil itu anti mainstream. Joke-joke nya unik, menggugah, segar dan menurut saya Kang Emil ini cerdas ! Perihal tersebut bisa kita lihat lewat akun social media nya. Berikut beberapa contoh status, cuitan beliaunya yang asli bikin susah move on siapapun :Â
"Jika kamu gagal menjadi peria tampan, jadilah pria mapan dengan begitu wajahmu termaafkan".Â
"Buanglah sampah pada tempatnya, buanglah mantan pada temannya".Â
"Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian, mantanmu sudah ke penghulu kenapa kamu masih sendirian".Â
"Bagi warga bandung yang mau bikin E-KTP, untuk mempermudah anda semua silahkan kirim SMS ke nomor operator kecamatan cukup ketik nama (spasi) no kependudukan, gak usah di tambah makasih beb, hatur nuhun bray dll".Â
Ridwan Kamil juga termasuk pemimpin yang tidak anti membalas comment followernya di socmed. Bisa jadi ia saat ini adalah pemimpin yang paling komunikatif dengan para netizen.Â
Sebaliknya, follower beliau (mungkin saja warga bandung) tak segan-segan curhat di akun sosmed Kang Emil. Misalnya, akun atas nama @muhammadimamFauzi yang bertanya kepada beliau : Â "saya selalu di campakkan wanita pak minta solusinya". Dengan enteng Kang Emil menjawab "segera ke puskemas terdekat minta di vaksin campak". Nah jawaban yang seperti ini, paling tidak (mungkin) menyebabkan masalah itu sedikit terasa ringan. Mungkin ini juga sebabnya indeks kebahagiaan kota bandung tinggi.
Tetapi akhir-akhir ini saya agak terganggu alias galau sejak pemberitaan di media massa beberapa bulan terakhir, yaitu keinginan beliau untuk maju sebagai Gubernur di pilkada Jabar 2018. Sejujurnya berita itu bikin saya dan saya menduga ada banyak warga bandung lainnya yang baper. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Tetapi kami juga tidak bisa melarang keinginan beliau untuk jadi Cagub, itu hak politik yang di atur Undang-Undang hehe (siapalah saya berani melarang).
Mungkin ini saatnya untuk berdamai dengan kenyataan bahwa Akangku tersayang bukan hanya milik kami warga Bandung
SIAPA PENGGANTI RIDWAN KAMIL
Adakah sosok yang setara, atau paling tidak mendekati gaya kepemimpinan beliau untuk mengelola Kota Bandung ? Â Mungkin ini adalah pertanyaan besar sekaligus PR buat saya dan warga Bandung lainnya.
Sudah sejak beberapa bulan yang lalu spanduk dan baliho bermunculan di Bandung. Nurul Arifin, Fiki Satari, Yosi Irianto, Chairul Yaqin Hidayat, Farhan adalah beberapa nama-nama yang jadi pilihan warga Bandung. Dilihat dari spanduk-spanduk itu, semuanya nampak layak sebagai politisi (baca: serius-serius banget ).
Beruntunglah ini jaman digital. Eranya kami yang dibilang milenial . Rasa ingin tahu menggiring saya untuk lakukan browsing terhadap profile para calon pengganti Kang Emil.
Hasilnya, dari sejumlah nama, ada satu nama yang cukup menonjol (maapkan kalau pemilihan diksinya aneh).Â
Di akun instagramnya Chairul Yaqin Hidayat (@si_ruli_hidayat) tertulis "follow aja pasti kamu bahagia".Â
Bandungers, menurut saya, beliau ini kategorinya "hampir lucu". Ada beberapa postingannya yang menurut saya cukup garing dan garing pisan (hampura), tapi ada juga yang lumayan membahagiakan hati. Berikut saya share ya postingan-postingan beliau. Silakan menilai sendiri.Â
"Berpolitiklah tanpa dahi yang berkerut atau dada yang berdegup karena ada buruk maksud, tetapi mengkhianati amanahlah yang harusnya kita takut"
"Bandung lagi terik dan saya punya mimpi menarik. Bagaimana kalau kawasan kumuh dipercantik ?"
"Bandung, Hujan dan Macet. Untungnya saya cinta. Lebih cinta lagi kalau Bandung Lancar"
Kayaknya dia bukan orang yang jaim juga, ada beberapa postingan dia makan di kaki lima pinggir jalan.Â
 "Ngga kuat liat tukang nasi soto, sikaaat".Â
 Hmmm.... masih belum seperti Kang Emil sih, tapi sesuatu.Â
Lalu dalam postingan-postingannya selalu Chairul ini menyertakan hastag #BahagiaUntukSemua, mengingatkan pada cara kampanye Ridwan Kamil dulu dengan simbol love Bandung.Â
Gizi Balita Terpenuhi, Bahagia Untuk Semua
Kawasan Kumuh Tertata, Bahagia Untuk Semua
Udara Bersih Segar. Bahagia Untuk Semua
Menarik !
Salah satu point plus soal benang merah dengan gaya kepemimpinan Kang Emil.Â
Tentunya ini masih sangat dini. Kampanye terbuka belum juga dimulai. Masih banyak waktu untuk mencari tahu dan memutuskan, siapa (yang cocok) menjadi pengganti Kang Emil ?
Demikian ulasan amatir saya.Â
Sampai jumpa dalam ulasan-berikutnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI