Mohon tunggu...
Diana Priska D
Diana Priska D Mohon Tunggu... Penulis - Edukasi

Lakukan sebaik mungkin, sebelum menyesal kemudian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketidakpastian Keberhasilan Implementasi Belajar Mengajar Melalui Daring di Masa Pandemi Covid-19

8 Mei 2020   19:01 Diperbarui: 8 Mei 2020   19:04 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain itu para guru yang juga menggunakan metode pembelajaran melalui daring harus mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan, mendapatkan makna yang ingin disampaikan, membangkitkan daya kritis, krativitas dan mampu membuat peserta didik menjadi lebih mandiri, sementara pengantisipasian mengenai absensi kelas juga harus dijadikan hal yang penting untuk mencegah  peserta didik menyalahgunakan waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan PJJ namun karena kurangnya perhatian guru terhadap kehadiran peserta didik, peserta didik hanya sekedar mengisi absensi tetapi kemudian ia tidak mengikuti PJJ dengan baik karena digantikan oleh kegiatan lain diluar PJJ olehnya, disinilah peran orang tua juga penting dalam mendampingi anak belajar dirumah. 

Dalam mengatasi hal ini guru disarankan untuk menggunakan absensi daring yang valid seperti google form disertai dengan kegiatan diskusi online yang dapat menunjukkan ketetap hadiran peserta didik seperti diskusi  tanya jawab,  tugas atau kuis  kilat yang mengharuskan peserta didik tetap fokus pada materi yang sedang dibahas. Namun, tidak memberikan tugas yang menumpuk dan terlalu berat pada peserta didik, guru dapat memberi tugas yang mudah dipahami dengan metode belajar yang efektif dan menyenangkan.

Kerja sama antara guru dan orang tua menjadi kunci dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini. Kerja sama dalam bidang pendidikan sangat penting dilakukan untuk memastikan pendidikan tetap dilaksanakan dengan baik, karena itu, model pembelajaran apapun yang digunakan, yang terpenting adalah komunikasi antara guru dan orang tua. Karena pada dasarnya keberhasilan implementasi sistem PJJ sangat bergantung pada keaktifan kreativitas guru dan interaksi antara anak dengan orang tua dirumah. 

Secara implementatif, peran keluarga dalam proses pembelajaran jarak jauh sangat ditentukan oleh kesiapan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya belajar dirumah. Orang tua menjadi kunci utama, sedangkan guru  berperan sebagai motivator dan konsultan. Pemahaman orang tua mengenai tujuan dan fungsi diterapkannya kebijakan PJJ akan sangat membantu orang tua untuk membentuk strategi dalam mendampingi kegiatan belajar anak-anak mereka. Kebersamaan antara anak dan orang tua yang intens memungkinkan tingkat ke-efektifan dan produktivitas pembentukan sikap peserta didik menjadi lebih terarah sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

Terlepas dari ancaman-ancaman diatas, terdapat kondisi yang lebih memperihatinkan lagi yaitu, adanya kesenjangan sosial yang menjurus pada perbedaan akses teknologi informasi digital ditengah-tengah masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan yang tidak merata, akhirnya kebijakan PJJ terkena dampaknya karena dinilai tidak efektif. Pada masyarakat perkotaan tentu sudah tidak lazim lagi mengenai pengenalan serta penggunaan teknologi digital, dimana masyarakat perkotaan banyak membutuhkan akses teknologi informasi dan komunikasi digital serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas kehidupan. 

Tetapi, berbeda dengan masyarakat pedesaan didaerah terpecil. Keterbatasan akses digital di berbagai wilayah terpencil membuat proses PJJ yang terhambat semakin terlihat. Belum lagi perubahan sistem pembelajaran yang berubah menjadi daring semakin membuat peserta didik di pedesaan terpencil menjadi kebingungan. 

Pasalnya, dibeberapa daerah yang terkendala koneksi jaringan internet serta banyak peserta didik yang  tidak memiliki smartphone, sehingga masih ada guru yang terpaksa melanggar peraturan pemerintah untuk tetap dirumah demi menjalankan tugasnya dengan mendatangi rumah-rumah peserta didik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh kementerian kesehatan dan gugus covid-19. Permasalahan ini dipicu oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi dan regulasi di berbagai daerah. Adanya perbedaan ini, membuat tolak ukur capaian belajar semakin diragukan.

Mengenai kesenjangan sosial tersebut, nampaknya pemerintah telah melihat situasi ancaman ini. Beruntung pemerintah telah mengatisipasinya melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan menginisiasi program belajar dari rumah yang ditayangkan setiap hari di stasiun TVRI Nasional, program ini berlaku untuk seluruh kalangan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah agar tetap mendapat ilmu walau dengan keterbatasan akses teknologi informasi digital berbasis internet. Televisi yang merupakan media satu arah dalam menyampaikan informasi publik itu diharapkan dapat memberikan solusi dalam meminimalisir perbedaan kualitas pendidikan yang dialami seluruh masyarakat.

Dari ancaman-ancaman yang timbul, telah menjadi sebuah catatan yang tentu harus diselesaikan agar tidak menjadikan keberhasilan belajar mengajar melalui daring menjadi tidak pasti atau tidak mencapai tujuan. Diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan secara lebih baik yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional. 

Semua lembaga pendidikan juga diharapkan taat dan patuh terhadap aturan yang ditetapkan, sebab pendidikan nasional memiliki tujuan yang sama dalam upaya membangun bangsa. Kemudian, walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak dari pandemi covid-19, terdapat beberapa hal positif yang dapat diambil. 

Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan PJJ, manfaat yang dapat diambil diantaranya meningkatkan kesadaran dalam menguasai kemajuan teknologi saat ini sehingga mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia yang masih tergolong baru dalam memasuki proses pembelajaran secara digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun