Bagi kami lucu, karena jelas-jelas istri saya berangkat bersama saya, suaminya, lo..
Nah, kalau pergi sendiri istri saya akan lebih sering ditelpon agar segera pulang. Contohnya ketika istri saya menjemput anak kami di sekolah. Ponsel istri saya biasanya akan bordering menerima panggilan dari ibunya.
"Cepetan pulang, ya !" Perintah Ibu.
Ini kocak. Karena saya sebagai suami, tidak meminta untuk segera pulang tetapi yang minta cepet pulang malahan Ibunya.
Dari beberapa rangkaian kebiasaan Ibu Mertua kami semakin kami memahami bahwa Ibu Mertua tidak bisa jauh-jauh dari anak-anaknya. Kalau bisa semua anak-anaknya terpantau tiap hari. Bagi yang sudah menikah mungkin ada yang pernah mengalami hal ini.
Kami menyimpulkan bahwa Ibu mertua tidak bisa terlalu lama tidak mendengar keberadaan anak-anaknya. Bahkan untuk anak perempuan yang sudah menikah. Ibu ingin selalu ditemani-anak-anaknya.
Dengan model Ibu Mertua kami perkembangan komunikasi telepon seluler saat ini sangat membantu kami memastikan beliau merasa ditemani. Meskipun kami tidak hadir secara fisik setiap saat, dengan menelpon beliau, cukup untuk memberikan rasa bahwa anak-anak tetap ada di sampingnya.
Untuk itu kami memerlukan jaringan seluler yang kuat dan stabil. Karena komunikasi kami dengan ibu seringkali melalui panggilan video kami juga memerlukan penyedia jaringan yang kencang dan stabil.
Salah satu provider yang bisa diandalkan adalah Tri. Jaringan Tri di tempat kami stabil dan kuat. Saya bisa mengatakan ini karena sebelum membeli kartu perdana Tri saya cek dulu bagaimana cakupan internet Tri di wilayah kami. Di wilayah kami Tri bukan lagi 4G tapi sudah 4.5G seperti yang saya peta cakupan jaringan di https://tri.co.id/coverage.