Mohon tunggu...
diana kamila dewi
diana kamila dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang selalu mencari informasi terbaru untuk memperbaharui dan memperbaiki ilmu yang telah saya miliki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi_Budaya Positif

20 Juli 2023   12:15 Diperbarui: 20 Juli 2023   12:25 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian saya juga melakukan perubahan dalam penanganan masalah siswa. Saya menuntun siswa menemukan sendiri solusi atau pemecahan masalah yang dihadapi dengan memposisikan diri sebagai manajer melalui pertanyaan "apakah kamu punya rencana atau cara untuk memperbaiki masalah ....?" Atau "apa yang akan kamu lakukan supaya....?".

Pengalaman, Perasaan, dan Hal yang Perlu Diperbaiki.

Pengalaman yang saya alami adalah ketika saya tidak lagi memberikan penghargaan berupa nilai (poin) kepada mereka yang aktif di kelas, siswa tidak lagi banyak bertanya, saya merasa bingung dan sedikit dilema dengan perubahan yang saya lakukan. Namun saya memantapkan hati untuk terus berupaya menerapkan disiplin positif tersebut di dalam kelas, dan akhirnya sejalan dengan waktu siswa mulai aktif bertanya tentang hal yang belum mereka mengerti dan pahami. Saya merasa lega karena motivasi instrinsik mereka mulai menguat. Saya berharap motivasi intrinsik mereka semakin kuat dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Sebelum dan sesudah (posisi control dan segitiga restitusi).

Sebelum mempelajari modul ini saya cenderung dalam posisi kontrol teman dan pemantau. Perasaan saya saat itu adalah ingin menerapkan kedisiplinan pada siswa dan menertibkan siswa sesuai peraturan sekolah yang berlaku. Saya berpikir dengan posisi kontrol teman dan pemantau saya mampu menguatkan karakter mereka. Namun ternyata hal tersebut tidak cukup. Posisi pemantau hanya akan membuat siswa merasa jauh dengan guru, meskipun murid memahami konsekuensi yang akan diterima namun murid tetap merasa tidak nyaman karena harus melaksanakan konsekuensi seorang diri, dan guru pu harus meluangkan waktu memantau mereka yang sedang menjalankan konsekuensinya, dan juga melemahkan karakter mereka dan merasa ketergantungan akan kehadiran guru yang mereka sukai Setelah saya mempelajari modul ini saya menjadi paham bahwa untuk menerapkan disiplin kepada anak tidak perlu menghukum atau memberikan konsekuensi langsung, saya harus berusaha menerapkan displin positif dengan menanyakan dan membuat keyakinan kelas dan memunculkan motivasi intrinsik.

Selain itu juga perlu adanya kolaborasi dalam menciptakan budaya positif di kelas dan sekolah, karena penerapan budaya positif tidak dapat dilakukan sendirian. Budaya positif perlu keterlibatan semua pihak yang positif pikirannya, positif perkataannya, dan positif tindakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun