Mohon tunggu...
Dian Aisah
Dian Aisah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Setiap tulisan merupakan dunia Tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rangkuman Terjemahan Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'alim Karya KH Hasyim Asy'ari

2 Januari 2021   23:48 Diperbarui: 3 Januari 2021   00:19 3124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Ketiga, yaitu waktu tengah hari digunakan untuk menulis. Karena di siang hari otak sudah mulai bekerja dan cocok untuk menulis

        Keempat yaitu pada saat malam hari digunakan untung mengulang (mereview) materi materi yang sudah diajarkan sebelumnya.

Keenam, yaitu harus mempersedikit (jangan terlalu banyak) makan dan minum, karena apabila perut dalam keadaan kenyang itu akan menghalangi semangat ibadah dan badan menjadi tidak ringa (bertambah berat). Salah satu faedah "mempersedikit makan menyebabkan badan akan menjadi sehat dan ,mencegah penyakit tubuh". Karena penyebab hinggapnya sebuah penyakit adalah terlalu banyak makan dan minum, sebagaimana yang telah dikatakan dalam sebuah syair. "sesungguhnya penyakit yang kau saksikan itu kebanyakan timbul dari makanan dan minuman".

Sedangkan sehatnya hati itu terhindar dari perbuatan lacur, melampaui batas dan sombong, dan tidak tampak seorang pun dari para kekasih Allah, para pemimpin ummat dan para ulama-ulama  yang telah terpilih yang memiliki sifat atau mempunyai ciri-ciri seperti itu.. banyak makan dan tidak akan terpuji karenanya. Banyak makan akan menjadi binatang yang tidak berakal dan dipersiapkan untuk bekerja.

Ketujuh yaitu harus mengambil tindakan terhadap dirinya sendiri dengan sifat wira'I ( menjaga diri dari perbuatan yang bisa merusak harga diri) serta berhati-hati dalam setiap keadaan,

Halaman 27 yang artinya : 

memperhatikan kehalalan makanannya, baik itu berupa makanan, minuman pakaian dan tempat tinggal dan setiap sesuatu yang ia butuhkan, agar hatinya tenang dan pantas untuk menerima ilmu, cahaya ilmu, dan mengambil kemanfaatan ilmu. Seyogyanya pencari ilmu juga menggunakan kemudahan kemudahan pada temoatnya ketika dibutuhkan dan adanya sebab-sebabnya, karena Allah menyukai kemurahan - kemurahannya dilaksanakan sebagaimana Dia menyukai ketetapan-ketetapanNya dilaksanakan.

Kedelapan, harus mempersedikit makan yang merupakan salah satu sikap sebab tumpulnya otak, lemahnya panca indera, contohnya seperti buah apel yang masam atau asam, kacang sayur, minum cuka, begitu juga dengan makanan yang menimbulkan banyak dahak yang dapat mempertumpul akal fikiran dan memperberat badan seperti terlalu banyak minum susu, makan ikan dan lain lain. Setidaknya iya menjauhkan diri dari hal-hal yang menyebabkan lupa secara khusus seperti memakan makanan yang telah dimakan oleh tikus, membaca tulisan di nisan, masuk di antara dua ekor unta yang ditarik dan menjatuhkan kutu dalam keadaan hidup.

           Maksudnya itu adalah : jangan terlalu banyak makan dan minum, karena jika perut dalam keadaan kenyang maka akan menghalangi saat          ibadah, dan badan kita menjadi berat, akan susah dan bisa jadi ada saja yang tidak melaksakanan ibadah karena kekenyangan dan tertidur. Nah                yang ketujuh itu maksudnya adalah kita harus mengambil tindakan untuk diri kita sendiri dengan sifat wira'i. apa sih itu wira'i? wira'i adalah                    menjaga diri dari perbuatan yang bisa merusak harga diri) kita juga harus berhati-hati dalam setiap keadaan, lalu memperhatiakan makanan              yang kita makana apakah itu halal bagi kita atau tidak,baik berupa minuman, pakaian dan tempat tinggal yang kita tempati hingga sesuatu yang              kita butuhkan, agar hati kita menjadi tenang dalam menerima ilmu, cahaya ilmu dan kemanfaatan ilmu. Yang kedelapan maksudnya adalah

halaman 28 :

Kesembilan, harus berusaha untuk mengurangi tidur selama tidak menimbulkan bahaya pada tubuh dan akal pikirannya. Jam tidur tidak boleh melebihi dari depalan jam dalam sehari semalam. Dan itu sepertiga dari waktu satu hari (dua puluh empat jam). Jika keadaannya memungkinkan untuk beristirahat kurang dari sepertiganya waktu dalam sehari semalam maka ia dipersilahkan untuk melakukannya. Apabila ia merasa terlalu lelah, maka tidak ada masalah untuk memberikam kesempatan beristirahat terhadap dirinya. Hatinya dan penglihatannya dengan cara mencari hiburan, bersantai ke tempat-tempat hiburan sekiranya pulih kembali dan tidak menyia-nyiakan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun