Mohon tunggu...
Dian agashie
Dian agashie Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Waktu Merindu

15 Agustus 2023   01:35 Diperbarui: 15 Agustus 2023   02:15 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

"iya sih pah. Tapi tetep saja aku kangen" rengekku lagi. Si papa hanya bisa memelukku erat. Aku balik badan. Ku lihat tangan papa menutup wajahnya. Aku jadi ngerasa iba. Kasiyan juga si papa. Pasti dia kebingungan gimana lagi harus menghibur aku yang ratu drama ini. Akhirnya aku mencoba luluh. Aku lirik dia sampai dia ngerasa dan balik natap mataku. Dan yah itu selalu berhasil. Haha. Suamikupun tersenyum sangat manis. Seandainya aku ini karakter di film kartun pasti aku sudah pingsan gara gara meleleh. Hehe. 

“papa tadi kaget ya pas masuk kamar lihat aku nutupin muka” aku mengalihkan pembicaraan.

“iyalah. Papa takut bunda kenapa kenapa”

“masa sih?”

“bener nda” 

"Hmm" Aku bingung mau nerusin percakapan apalagi sama si papa. Kalau sudah ga ngambek itu biasanya aku ga tahu apa yang harus aku utarakan lagi. Paling enak memang ngambek. Jadi lebih banyak kosakata yang keluar dari mulut.

Ga lama ada yang buka pintu. Dan kalian tahu siapa itu? Ya, dia Cia anaknya kakak suamiku. Aku heran kok udah jam tujuh malam belum mau pulang juga sih. 

“eh ada kakak Cia. Sini main sama dede Ril” kata suamiku menyapa ponakannya. Aku melirik dia. Seakan akan aku sedang bertanya ‘kok jadinya malah ngajak main sih. Bukannya nanya kenapa belum pulang?’. Akhirnya karena aku gemes aku celetukin aja bocah usia 1,5 tahun itu. Memang, dia pasti belum paham tapi mulutku gemes pengen nyindir dia

“kirain abis mandi bang Cia pulang. Eh rupanya masih di sini ya”. Ha ha ha. Tawaku dalam hati. Haduh aku kesel sealaihim gambreng. Kekananakan sih. Tapi wajarlah sudah nunggu seminggu eh dua minggu buat pacaran tapi selalu saja ada pengganggu datang jadi egois gini deh. Pahala nunggunya hilang. Aku bangun dan keluar kamar. Berharap anak ini cepat pulang.

Di hibur papa kayak tadi memang ngobatin rasa kangen sih sebenarnya. Ngambek kayak gini juga mancing dia jadi lebih sayang ke kita. Walau kata suami mah 'jangan ngambek mulu napa sayang'. Tapi aku selalu jawab 'nikmatnya ngambek papa jadi lebih perhatian sama aku'. 

Aku lanjut bebenah. Beresin bekas mainan anakku yang berantakan. Pokoknya malam ini aku harus tidur jam sepuluh paling lambat. Aku harus tetap bugar. Seminggu ini aku selalu tidur larut. Paling cepat setengah dua belas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun