Singkat cerita akhirnya kami mendaftar dan membayar tanda jadi dengan uang yang ada di tabungan. Biaya haji ONH Plus tahun 2010 sekitar USD6000 per orang untuk tipe quad, kalau tidak salah. Belum terbayang dari mana kami mendapatkan uangnya. Tahun itu anak ke dua akan masuk kuliah, dan yang bungsu akan masuk SMP.
Allah Maha Besar. Begitu pemilik travel haji menginformasikan bahwa kami bisa berangkat tahun 2011 dan harus melunasi, ada rejeki dari kantor suami. Besarannya pas untuk pelunasan. Sedangkan untuk kebutuhan anak sekolah alhamdulillah tercukupi dari tabungan pendidikan yang tiap bulan kami sisihkan.
Peristiwa yang saya anggap magikal itu mendorong saya terus menerus belajar menjadi muslim yang lebih baik, sampai saat ini. Ditambah lagi dengan wejangan dari ustadz pembimbing haji saat itu: Menjadi haji mabrur itu tidak mudah. Waktu di Mekkah dan Madinah, aktifitas kita hanya beribadah, tidak ada yang lain. Tidak ada gangguan pekerjaan atau rongrongan anak. Kita bisa fokus pada Allah. Tapi begitu pulang ke tanah air, berbeda. Inilah ujian yang sebenarnya untuk melihat apakah haji kita mabrur atau tidak. Jika kita bisa istiqomah menjalankan perintahNya di keseharian kita, tetap sholat wajib di awal waktu, tetap mengaji setiap hari, menjaga sholat sunnah, dan lingkungan sekitar mendapat manfaat dari kita, insya Allah itulah kemabruran.
Rejeki manusia memang sudah diatur oleh Allah. Tugas manusia adalah beribadah, bukan mengejar dunia. Bekerja keras dan berikhtiar tentunya wajib dilakukan, tapi tugas utama adalah beribadah.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.” (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 6: 553)
Kembali pada kekuatan doa. Berdoalah dan yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. Mungkin tidak langsung, mungkin harus menunggu beberapa tahun, karena hanya Allah tahu waktu yang tepat untuk memberi sesuatu untuk kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H