Karena matahari terlalu terik maka kami tidak berlama-lama snorkeling. Perahu melanjutkan perjalanan menuju penginapan. Kami menginap di Andreas Resort. Begitu perahu berbelok terlihatlah deretan gubuk beratap sirap berbentuk kubah. Gubuk dibangun di atas air, dengan kaki-kaki kokoh menancap di dasar laut. Air laut dari jauh terlihat berwarna hijau kebiruan. Indah sekali.Â
Perahu kecil kami merapat dan kami turun ke jembatan kayu menuju Front Desk, dan langsung masuk kamar. Kamar kami cukup luas dengan perabotan secukupnya. Tempat tidur besar, meja kecil dan rak gantungan handuk, di sisi kanan ada kamar mandi imut.Â
Tidak mewah tapi bagi saya kamar berpendingin udara yang baik sudah cukup karena udara di luar sedang panas sekali. Di sebrang pintu masuk ada pintu menuju teras yang luas dengan sepasang kursi kayu dan di sudut ada tiang shower untuk bilas setelah mandi di laut.
Air laut di sana jernih sekali. Banyak anak ikan berenang-renang bergerombol di sela-sela ganggang air.Â
Menjelang sore kami berjalan-jalan mengeksplorasi resort. Jembatan kayu yang menghubungkan tiap gubuk bermuara di daratan di mana ada restoran dan mini market. Kami memesan pisang goreng dan minuman untuk dikirim ke kamar. Duduk bersantai di teras kayu menanti matahari terbenam adalah rencana berikutnya.
Malam di Pahawang terasa asing tanpa debur ombak. Hanya suara burung malam yang terus menerus mengisi malam. Tidak ada suara ombak memecah pantai.Â
Paginya kami sarapan di restoran lalu mandi di laut. Ganggang laut yang menjulur kesana kemari agak mengganggu buat saya, sehingga saya hanya sebentar saja di air.
Sekitar jam 9-an perahu kami datang menjemput karena kami akan berkeliling pulau-pulau sekitar Pahawang sebelum kembali ke dermaga. Kami mampir di beberapa pulau untuk foto-foto dan guide kami bercerita bahwa ada 1 pulau yang tidak boleh didatangi karena milik pribadi. Wah, menarik sekali punya pulau kecil di tempat yang indah ini.