Mendapatkan uang secara mudah, siapa yang tidak mau? Apalagi kalau yang harus dilakukan hanya follow akun ini, screenshoot aplikasi ini itu, lalu masuklah di rekening kita sekian ribu, sekian belas ribu, sekian puluh ribu.
Pesan itu muncul di nomer HP saya yang jarang saya gunakan. Jadi saya punya 2 nomer, dan di nomer yang jarang aktif itu tiba-tiba saya dimasukkan ke dalam 1 grup yang semua anggotanya tidak saya kenal. Sepertinya si pembuat grup secara random menambahkan anggota.Â
Waktu saya buka HP ternyata sudah ada 100 lebih chat dan setelah saya baca dari awal, isinya adalah tawaran menjadi Prime Partners. Anggota diminta mendaftar dengan membalas secara pribadi ke pemilik grup (kita sebut saja Leader), memberi nomer rekening, dsb. Saya tidak terlalu menyimak dengan seksama. Setelah mendaftar lalu ada tugas ke masing-masing peserta tsb. Tugasnya menscreenshoot sesuatu, lalu screenshoot tsb dishare ke leader lalu leader akan mentransfer Rp10,000 ke rekening peserta. Tugasnya berlanjut dan uang transferan bertambah menjadi Rp20rb. Beberapa peserta sepertinya tertarik karena ada yang share screen shoot transferan tsb. Atau itu adalah anggota komplotannya sendiri, entahlah.
Ketika saya sampai di akhir chat ternyata grup tsb sudah dinon aktifkan oleh leader. Saya duga ini adalah modus penipuan dengan mengiming-imingi uang kecil.
Lalu saya jadi teringat pada telpon seorang kerabat minggu lalu.Â
Di suatu sore yang santai, telpon saya berdering. Di sebelah sana suara kerabat saya yang terdengar panik.
"Kak, aku sedang dalam masalah. Duh, gimana ya, bisa pinjam uang tidak? Aku butuh sore ini juga, sekian juta." Suaranya saya kenali sebagai ibu T kerabat saya, jadi bukan penipu yang modusnya berpura-pura menjadi seseorang yang kita kenal.
Tadinya saya kira kerabat saya mengalami kecelakaan dan dia butuh dana untuk mengganti rugi atau semacamnya.
Ternyata tidak. Dia ikut satu grup telegram yang dimoderasi oleh seseorang bernama M. Judulnya kursus ekonomi. Berawal dari tugas-tugas simple seperti screenshoot aplikasi, lalu dia dimasukkan ke grup lain yang anggotanya hanya 4-5 orang. Yang dibahas adalah entah crypto currency atau saham, kerabat saya tidak paham.Â
Dia adalah perempuan setengah baya yang sederhana. Jadi disodori grafik buy and trade dan semacamnya dia kurang mengerti. Pada awalnya dia diminta mentransfer Rp2juta dengan iming-iming akan gain sekian ratus ribu. Lalu berikutnya dia diminta top up sekian juta supaya keuntungannya naik. Top up ini harus dia lakukan dalam waktu singkat, ada deadlinenya, kalau tidak maka uang yang sudah dia setorkan akan hangus.
Oleh karena itu dia panik dan menelpon minta bantuan karena kuatir dananya hangus.
Agak lama saya berbicara dengan dia. Apa jaminannya dananya kembali kalau dia sudah top up? Bagaimana kalau dia diminta top up lebih tinggi lagi? Selain itu saya juga berusaha memberi pengertian dari segi agama. Apakah ini tidak termasuk judi? Riba itu haram, dsb.Â
"Aku sudah keluar Rp10juta, kak", suaranya sedih. "Aku memang gak yakin sih sekarang. Kalau sekarang aku top up dengan uang pinjaman ke kakak, kalau nanti aku harus top up lagi aku cari uang kemana?"Â
Akhirnya kerabat saya ikhlas kehilangan uang yang sudah dia setor karena berhenti top up berarti dana tersimpannya hangus.
Semalam saya jadi penasaran dan browsing di aplikasi Thread dan X untuk mencari kasus sejenis. Kasus penipuan seperti ini pasti banyak memakan korban. Saya menemukan beberapa di Thread. Bahkan dari kasus yang saya temukan di X, satu akun sudah melaporkan ke akun Kominfo mengenai penipuan ini dan brosur si penipu tsb mencantumkan logo OJK dan Bank Indonesia. Sudah berapa banyak korbannya? Pasti puluhan atau mungkin sudah ribuan. Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming uang besar dengan mudah?
Bagaimana cara menghindari terjebak pada modus penipuan seperti ini?
1. Yang pertama dan paling utama adalah meyakini bahwa easy money itu tidak ada. Bahkan pengemis yang pekerjaannya meminta-minta saja harus berlelah-lelah berjalan kaki mengemis atau duduk di emperan di bawah panas matahari.Â
2. Bertanya pada orang yang anda percaya, apakah tawaran investasi itu valid dan aman.Â
3. Analoginya adalah jika anda menemukan angsa bertelur emas, apakah anda akan share info tsb pada orang lain? Maksudnya, jika anda mengetahui cara mudah mendapatkan uang besar, pasti anda akan simpan hal itu untuk diri sendiri dan bukan mengajak orang lain. Jadi tawaran dari orang lain tsb pasti tidak benar.
4. Investasi yang memberi keuntungan besar akan memiliki resiko yang sama besarnya
5. Waspadai janji-janji pengembalian dana yang tidak realistis, jauh di atas bunga bank.
6. Ingat kasus-kasus lama tentang investasi palsu menggunakan skema Ponzi.Â
If something looks too good to be true, then it is not true. It is a lie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H