Oleh karena itu dia panik dan menelpon minta bantuan karena kuatir dananya hangus.
Agak lama saya berbicara dengan dia. Apa jaminannya dananya kembali kalau dia sudah top up? Bagaimana kalau dia diminta top up lebih tinggi lagi? Selain itu saya juga berusaha memberi pengertian dari segi agama. Apakah ini tidak termasuk judi? Riba itu haram, dsb.Â
"Aku sudah keluar Rp10juta, kak", suaranya sedih. "Aku memang gak yakin sih sekarang. Kalau sekarang aku top up dengan uang pinjaman ke kakak, kalau nanti aku harus top up lagi aku cari uang kemana?"Â
Akhirnya kerabat saya ikhlas kehilangan uang yang sudah dia setor karena berhenti top up berarti dana tersimpannya hangus.
Semalam saya jadi penasaran dan browsing di aplikasi Thread dan X untuk mencari kasus sejenis. Kasus penipuan seperti ini pasti banyak memakan korban. Saya menemukan beberapa di Thread. Bahkan dari kasus yang saya temukan di X, satu akun sudah melaporkan ke akun Kominfo mengenai penipuan ini dan brosur si penipu tsb mencantumkan logo OJK dan Bank Indonesia. Sudah berapa banyak korbannya? Pasti puluhan atau mungkin sudah ribuan. Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming uang besar dengan mudah?
Bagaimana cara menghindari terjebak pada modus penipuan seperti ini?
1. Yang pertama dan paling utama adalah meyakini bahwa easy money itu tidak ada. Bahkan pengemis yang pekerjaannya meminta-minta saja harus berlelah-lelah berjalan kaki mengemis atau duduk di emperan di bawah panas matahari.Â
2. Bertanya pada orang yang anda percaya, apakah tawaran investasi itu valid dan aman.Â