Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teori Investasi Kreativitas: Bertindak Layaknya Investor Hebat

3 April 2022   15:31 Diperbarui: 3 April 2022   15:48 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: grapadinews.co.id

Siapa yang tak mengenal bapak John Templeton, seorang investor saham kelahiran Amerika 1912 yang masuk dalam jajaran 7 investor terkenal di dunia. Beliau menempati posisi kedua dengan strategi membeli saham dengan harga rendah kemudian menjualnya dengan harga sangat tinggi. 

Tahukah anda bahwa pemikiran tersebut menunjukkan sisi kreatif karena selaras dengan salah satu teori kreativitas; teori investasi. Tentu saja John Templeton telah melewati masa-masa sulit untuk menjadikan diri investor kreatif terkenal didunia. 

Pada tahun 1930-an, masa depresi, John Templeton berani membeli 100 saham dari perusahaan yang tercatat dalam New York Stock Exchange yang kemudian memberikan timbal balik dahsyat karena industri Amerika Serikat meningkat akibat berlangsungnya Perang Dunia II 1939. 

Dengan strategi yang ia gunakan membantu membuatnya menjadi orang kaya. Namun beliau tetap waspada dengan saham harga rendah dan menghindari kecemasan selalu bersikap disiplin. 

Creativity is thinking up new things. -Theodore Levitt

Sejauh ini kreativitas dalam pandangan masyarakat bertumpu pada 'kelihatannya'. Seseorang yang terlihat aktif, banyak bertanya, tidak bisa diam dan selalu berkembang otomatis mendapat julukan orang yang kreatif. Sepertinya edukasi kreativitas belum berkembang baik dan tidak menuntun masyarakat mengubah pandangannya. 

David Campbell mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, belum ada sebelumnya dan bersifat menarik, aneh, tetapi berguna untuk masyarakat.

Menjadi orang kreatif bukan hal mudah semudah membalik telapak tangan. Melalui teori Wallas mengemukakan berpikir kreatif membutuhkan 4 tahap dalam pelaksanaannya.

  1. Persiapan, tahap mengenali masalah dan mengumpulkan data untuk tahap selanjutnya.
  2. Inkubasi, tahap istirahat dimana seseorang melepaskan diri dari masalah tersebut.
  3. Iluminasi, tahap munculnya inspirasi dan gagasan baru.
  4. Verifikasi, tahap pengujian ide terhadap realitas.

Teori Investasi Kreativitas

Sebuah teori yang menganalogikan kreativitas dengan penanaman dunia bisnis, dikembangkan melalui pemikiran Sternberg dan Lubart tahun 1995. Seperti contoh awal dari strategi saham John Templeton, teori ini memiliki prinsip yang sama yaitu "buy low, sell high" terjemahan dari bahasa Inggris membeli rendah, menjual tinggi. Kedua ahli, Sternberg dan Lubart, tampaknya terinspirasi dari investor untuk menciptakan teori kreativitas.

Jika melihat investor kreatif yang dilakukan adalah dia membeli rendah dan menjual tinggi. Dua frasa tersebut sebenarnya membeli dengan harga yang rendah kemudian menjual dengan harga sangat tinggi. 

Dengan itu ia akan mendapat keuntungan yang besar. Bagaimana melakukannya mungkin terlihat sederhana namun ternyata jauh lebih rumit. Dari kalimat membeli rendah sudah terbayang sesuatu yang tidak populer dan tidak dibutuhkan atau bahkan tertolak oleh masyarakat.

Nah, sebelum menjual dengan harga tinggi investor perlu memoles sesuatu yang tidak populer tersebut menjadi meningkatnya permintaan masyarakat. 

Dari proses tersebut terciptalah teori investasi dalam kreativitas. Teori ini menekankan seseorang untuk menjadi kreatif perlu bertindak layaknya investor yang berprinsip pada buy low sell high. Mengapa begitu?

Proses memoles sesuatu yang tidak populer menggambarkan adanya kemauan seseorang untuk mengembangkan kemudian menghasilkan sesuatu yang baru yang bisa jadi saat ini tidak menarik minat banyak orang tetapi memiliki peluang baik dimasa yang akan datang. Bukankah hal ini menunjukkan bagian dari kreativitas.

Dalam salah satu video berjudul Investment and Confluence Theory of Creativity by Sternberg (1991) milik Vectors Academy dalam akun youtube nya menyebutkan bahwa teori ini memiliki 6 aspek penting bagi kreativitas yang diyakini sebagai sumber lahirnya kreativitas.

  • Kecerdasan (intelligence)

Teori investasi membagi definisi kecerdasan seseorang menjadi tiga, sintetis, analitis dan praktis. Sintetis yaitu cara seseorang berpikir diluar dugaan dan selalu melihat hal-hal dalam pandangan baru.

Analitis diartikan sebagai penyeleksi mana ide yang layak dipilih dan sebaliknya. Sedangkan praktis yaitu kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain tentang ide tersebut. 

  • Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan seseorang juga menunjukkan seberapa kreativitas orang tersebut. Pengetahuan dipandang berbanding lurus dengan kreativitas. Jika pengetahuan seseorang nol maka kreativitasnya juga bernilai nol.

  • Keterampilan Intelektual (intellectual skills)

Keterampilan intelektual tentu tidak sama dengan kecerdasan. Intelektual berarti cara berpikir tentang ide. Seseorang terampil dalam menciptakan dan mengembangkan ide meskipun untuk permasalahan yang sama.

  • Kepribadian (personality)

Dalam aspek kepribadian seseorang tergantung pada 3 poin diantaranya, berani mengambil resiko, berkenan mengatasi rintangan dan siap menerima segala ketidakjelasan. 

Namun diantara ketiganya yang paling penting ialah berani mengambil resiko. Semakin besar hitungan resiko maka semakin membentuk kepribadian seseorang dan pembentukan kreativitasnya.

  • Motivasi (motivation)

Motivasi menjadi dorongan seseorang untuk bereksplor lebih jauh dan menjadikannya kreatif. Sedangkan orang yang tidak termotivasi maka akan malas melakukan sesuatu dan membuat mereka tidak bisa kreatif.

  • Lingkungan (environment)

Lagi-lagi lingkungan selalu menjadi poin penting dalam setiap aspek kehidupan. Lingkungan yang tidak mendukung akan menyulitkan seseorang untuk menjadi kreatif. Bisa jadi terdapat hambatan besar maupun kecil yang berdampak pada proses kreatif. Hambatan kecil contohnya perkataan negatif dari orang lain yang dapat memudarkan semangat dan hambatan besar contohnya sebuah ancaman.

Untuk melahirkan kreativitas sebenarnya tidak melulu harus menghadirkan 6 aspek keseluruhan. Jika ada seseorang dengan pengetahuan dan motivasi tinggi maka sudah cukup baginya untuk melahirkan kreativitas. Perlu diingat bahwa selalu berprinsip pada buy low sell high dan bertindak layaknya investor hebat.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun