Mohon tunggu...
Diana dip
Diana dip Mohon Tunggu... Diplomat - Sampoerna University

Hello, hope you like what i published.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hak Bukan Makanan

26 Mei 2017   21:48 Diperbarui: 26 Mei 2017   21:55 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Edo dan aku berjalan menuju puskesmas terdekat. Di tengah perjalanan ada seorang gadis kecil yang menghampiri kami sambil berkata, “Kak Edo, apa yang telah paman lakukan kepada kakak? Mengapa mereka melukaimu?” Ia bertanya panik.

“Kakak menolak untuk mencuri lagi, dik. Mereka menyiksa kakak habis – habisan. Tetapi untung ada kak Jaka yang melaporkan ke polisi. Paman – paman itu sudah ditangkap dan akan dipenjarakan sesuai dengan pelanggaran yang mereka lakukan. Jadi, kamu dan teman – teman yang lain jangan khawatir lagi. Kita aman sekarang. Jangan pernah mencuri lagi, dik. Mereka hanya memanfaatkan kita.” Seru Edo kepada gadis tersebut. Ia pun mengangguk dan berjanji untuk melaksanakan perkataan Edo.

Ternyata tidak hanya Edo yang dimanfaatkan oleh preman-preman itu. Masih banyak anak lain yang mereka perintahkan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Mengambil hak anak untuk belajar, mendapat kasih sayang, dan digantikan oleh kekerasan yang memaksa mereka untuk bekerja. Orang tua mereka tidak mengetahuinya, karena anak-anak tersebut diancam akan dibunuh jika melaporkan kepada orang tua masing-masing.

Aku merasa lega setelah para preman itu ditangkap polisi. Dengan begitu, anak-anak dapat menerima hak yang seharusnya mereka terima dari orang tua mereka. Selain itu, mereka dapat menuntut ilmu secara maksimal tanpa memotong jam belajar mereka untuk bekerja. Sesampai di rumah sakit, Edo dirawat sebaik mungkin oleh perawat yang bertugas. Aku membiayai dana perawatan luka Edo menggunakan uang yang aku terima dari bapak polisi. Perbuatan baik juga akan memberikan dampak yang baik bagi orang lain. Kita tidak boleh pilih kasih dalam membantu seseorang. Setiap manusia memiliki kewajiban dan hak yang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada satupun yang boleh mengambil hak orang lain. Kita harus saling bertoleransi terhadap sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun