Nah dari situlah kekerasan anak dan wanita bisa dihindari dimulai dari diri kita sendiri, karena ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seseorang melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Misalnya usia pernikahan yang terlalu dini, masalah keuangan keluarga yang tiba - tiba kurang mencukupi, atau pasangan yang dirasa sudah tak sejalan lagi dan masih banyak faktor yang mendorong orang yang katanya baik - baik secara mengejutkan menjadi pelaku dalam kasus kekerasan terhadap anak dan wanita.Â
3. Tetangga harus berani melapor
Dalam kasus kekerasan terhadap anak dan wanita sering kali terjadi kekeliruan dimana sebagai kerabat terdekat seorang tetangga baru melaporkan kejadian tersebut setelah si korban mendapatkan perlakuan kasar yang sangat parah. Hal ini bisa terjadi karena ada perasaan tak enak hati apabila melaporkan tetangganya sendiri kepada pihak bersangkutan seperti RT atau RW di komplek rumah, terlebih si pelaku kekerasan ini terlihat normal - normal saja apabila bersosialisasi dengan tetangga dilingkungannya. Padahal jika hal tersebut dibiarkan begitu saja, tak ada yang dapat menebak apa yang akan terjadi pada si korban dalam pertengkaran atau kejadian kekerasan selanjutnya.
Itu hanya sekedar ulasan yang bisa ku tulis tentang kekerasan terhadap anak dan wanita tanpa maksud menyinggung pihak tertentu termasuk mantan tetanggaku yang ku ceritakan dan aku mohon maaf apabila ada pihak yang tersinggung. Meski aku bukan korban dalam kekerasan terhadap anak dan wanita, setidaknya aku pernah menyaksikan hal tersebut terjadi di depan mata. Semoga saja kasus kekerasan terhadap anak dan wanita bisa berkurang atau bahkan tak ada lagi di negeri yang beradab ini, Amin.
Tangerang, 4 Januari 2017
Diana