Bagaimanakah Pola Kepemimpinan Dalam Penegelolaan Perguruan Tinggi Yang Diintegrasikan dalam 18 Karakter Bangsa ?Â
Pemimpin dalam menentukan gaya kepemimpinannya harus mampu menyesuaikan dengan situasi, kondisi pada waktu dan tempat tertentu. Pemimpin-pemimpin yang berhasil adalah mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai dengan tuntutan dari keunikan lingkungannya. Kepemimpinan yang efektif atau tidak efektif itu sangat tergantung akan gaya perilaku yang disesuaikan dengan situasi tertentu.
Disiplin dapat diartikan sebagai perilaku yang diarahkan untuk mematuhi peraturan, aturan, atau norma yang berlaku di suatu lingkungan atau masyarakat. Disiplin mencakup ketaatan pada peraturan, kedisiplinan dalam mematuhi jadwal dan tugas-tugas, serta pengendalian diri untuk menghindari perilaku yang melanggar aturan atau norma.
Dalam konteks organisasi atau lingkungan kerja, disiplin dapat diartikan sebagai upaya untuk memastikan bahwa para karyawan mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. Disiplin di tempat kerja juga mencakup sikap dan perilaku karyawan dalam memenuhi tanggung jawab, mencapai target, dan menjaga kualitas pekerjaan yang dilakukan.
Disiplin di tempat kerja biasanya diatur oleh kebijakan dan prosedur yang terdokumentasi. Pelanggaran terhadap aturan atau norma yang ditetapkan dapat mengakibatkan sanksi, seperti peringatan, penundaan kenaikan gaji, atau bahkan pemecatan. Oleh karena itu, disiplin di tempat kerja juga mencakup keadilan dalam penerapan sanksi dan penghargaan bagi karyawan yang mematuhi aturan dan berkinerja baik.
Penerapan disiplin yang efektif di tempat kerja dapat membantu meningkatkan produktivitas, kinerja, dan kualitas pekerjaan. Namun, penting untuk memastikan bahwa aturan dan prosedur yang ditetapkan adil dan memperhatikan kebutuhan dan hak karyawan.
Latar Belakang Disiplin.
Latar belakang disiplin dapat ditemukan pada sejarah manusia yang mencoba untuk mengatur perilaku mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka. Konsep disiplin berkembang sebagai bagian dari upaya manusia untuk membentuk masyarakat yang teratur dan beradab.
Pada zaman dahulu, disiplin diterapkan melalui aturan-aturan yang berasal dari agama dan tradisi. Dalam agama, disiplin digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesucian, kebajikan, dan pemenuhan tanggung jawab terhadap Tuhan. Di sisi lain, tradisi juga membentuk aturan-aturan yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Selama abad ke-19 dan 20, disiplin mulai menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan ekonomi. Hal ini terkait dengan perkembangan sistem pemerintahan, hukum, dan organisasi modern yang membutuhkan ketaatan pada aturan dan prosedur yang ditetapkan.