Nela Azkiya 19410163
Diana Rasmayanti 19410185
Kalian sadar gak sih semakin canggih teknologi semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dengan mudah khususnya informasi dari internet. Namun tidak jarang, informasi yang kita dapatkan itu bukanlah informasi yang tepat dan tidak seharusnya disebarkan kepada khalayak. Meskipun informasi tersebut salah, dengan mudahnya kita mempercayai informasi tersebut. Mungkin kita pernah membaca informasi mengenai ramalan, mitos atau fakta, hoax dan lain sebagainya di internet. Kita ambil satu contoh mengenai ramalan zodiak.Â
Menurut ramalan zodiak, Â "orang yang terlahir dengan zodiak Leo adalah orang yang tidak bisa membuat senang orang lain meskipun tindakannya benar. Sehingga bagi kalian yang berzodiak Leo harus tetap fokus pada apa yang ingin kalian capai". Siapa nih yang lahir dengan zodiak Leo? Kira-kira ramalannya sesuai gak ya dengan kondisi kalian saat ini? Yap mungkin informasi tersebut bisa saja sesuai dengan situasi kalian saat ini. Namun perlu kalian ketahui bahwa ramalan di atas adalah ramalan yang umum terjadi pada siapapun, bukan hanya pada zodiak Leo. Fenomena ini disebut dengan fenomena Barnum Effect atau Forrer Effect. Â
Barnum effect adalah fenomena ketika individu menerima gambaran kepribadian mengenai dirinya yang tidak terbukti dikarenakan individu tersebut cenderung menerima  informasi yang palsu, samar dan berlaku umum pada suatu populasi (Furnham & Schofield, 1987). Orang pertama yang mengemukakan Barnum Effect adalah Bertram Forrer pada tahun 1949. Fenomena ini terjadi karena pernyataan yang diterapkan pada informasi-informasi tersebut adalah pernyataan yang tidak jelas dan memungkinkan untuk memiliki kesesuaian yang tinggi pada populasi umum masyarakat. Sehingga seringkali dianggap sesuai dengan gambaran kepribadian individu tersebut.Â
Faktor-faktor yang mempengaruhi orang mengalami Barnum Effect
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang mengalami Barnum Effect
- Kata-kata yang positif lebih disukai oleh orang banyakÂ
hasil penelitian yang dilakukan oleh Sundberg (1955) menunjukan bahwa interpretasi pernyataan yang mengandung kata kata positif lebih disukai oleh subjek dari pada pernyataan yang mengandung kata kata negative. Hal tersebut yang membuat seseorang percaya dengan informasi yang tertulis di media sosial. Selain itu mekanisme pertahanan diri atau defens mechanism dalam diri individu cenderung untuk menerima pernyataan yang belum tentu sesuai dengan kepribadiannya yang sesungguhnya dan menolak sesuatu yang sebenarnya sedang dialaminya tetapi secara tidak sadar mencoba untuk mengingkarinya.
- Kecenderungan orang percaya dengan kata "Mereka" yang diselipkan pada teks sehingga merasa pas dengan keadaan orang yang membaca
Nah selain faktor diatas, terdapat satu hal yang menjadi alasan kenapa beberapa orang mengalami barnum effect yaitu kecenderungan orang untuk mempercayai pernyataan yang menggunakan kata "Mereka" atau "kebanyakan orang". Sejalan dengan hal tersebut, jenis umpan balik yang diberikan dan locus of control juga menjadi faktor yang mempengaruhi individu mengalami barnum effect (Cuperman, Robinson, & Ickes, 2004). Penelitian ini hanya berfokus pada satu hal mengenai umpan balik yang diberikan. Hasil tes kepribadian palsu yang dibuat berisi deskripsi atau uraian hal-hal positif dari diri partisipan yang berlaku secara umum. Hal ini yang membuat sebagian besar partisipan merasa bahwa akurasi hasil tes kepribadian yang telah dijalani tinggi.
Dampak Barnum Effect
Setelah mengetahui pengertian dan faktor yang dapat membuat seseorang mengalami barnum effect maka sekarang kita akan membahas terkait, bagaimana dampak dari barnum effect bagi individu. Dilansir dari berbagai situs berita online dapat disimpulkan bahwa ada beberapa dampak, yaitu orang yang mengalami barnum effect akan mengelak dari kepribadian yang dimilikinya karena lebih percaya dengan ramalan, akan timbul kecemasan dalam diri individu ketika ramalan atau deskripsi yang dibaca nya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.