"Iya, makanya kenapa Abah kekeh ke kamu untuk melakukan itu"
      "Lalu, sejauh mana kelengkapan berkas pendaftaran kamu Ma?"
      "Sudah selesai Bah, besok Ama mau menyerahkan ke tempat pendaftaran. Doakan ya Ba"
      Butiran nasi di atas piring putih pelan-pelan berkurang dan akhirnya menghilang. Dua gelas air putih yang saling berhadapan dengan piring masing-masing, nampak tumpah ke dalam perut. Ama dan Martusin adalah sepaket ikatan darah yang mempunyai banyak persamaan. Di antaranya menu makanan yang disukainya dan gaya makan. Bahkan tanpa ada isyarat, keduanya menyelesaikan suapan terakhir secara bersamaan.
      "Ma, lihat batang pohon coklat itu, di tengahnya ada map-map kuning kamu dengan satu titik, perhatikan baik-baik, lalu bidik"
      "Jalan itu tidak selalu lurus Ma, ada kalanya kamu akan menemui persimpangan. Namun tak apa, kembalilah memperhatikan dengan baik, agar bidikanmu membuahkan hasil" Ucap Abah di kala lindap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H