Mohon tunggu...
Diana Putri
Diana Putri Mohon Tunggu... Guru - On Proses

Berdamai dengan diri sendiri adalah bentuk rasa syukur kepada Sang Maha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persimpangan Kuning

4 Februari 2021   18:19 Diperbarui: 4 Februari 2021   18:44 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Iya, makanya kenapa Abah kekeh ke kamu untuk melakukan itu"

            "Lalu, sejauh mana kelengkapan berkas pendaftaran kamu Ma?"

            "Sudah selesai Bah, besok Ama mau menyerahkan ke tempat pendaftaran. Doakan ya Ba"

            Butiran nasi di atas piring putih pelan-pelan berkurang dan akhirnya menghilang. Dua gelas air putih yang saling berhadapan dengan piring masing-masing, nampak tumpah ke dalam perut. Ama dan Martusin adalah sepaket ikatan darah yang mempunyai banyak persamaan. Di antaranya menu makanan yang disukainya dan gaya makan. Bahkan tanpa ada isyarat, keduanya menyelesaikan suapan terakhir secara bersamaan.

            "Ma, lihat batang pohon coklat itu, di tengahnya ada map-map kuning kamu dengan satu titik, perhatikan baik-baik, lalu bidik"

            "Jalan itu tidak selalu lurus Ma, ada kalanya kamu akan menemui persimpangan. Namun tak apa, kembalilah memperhatikan dengan baik, agar bidikanmu membuahkan hasil" Ucap Abah di kala lindap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun