"Ya sudah adik-adik, sekarang acaranya ditutup ya, kalian semua langsung pulang, dan jangan mampir kemana pun. Nah, Assalamu'alaikum adik-adik!" kata Kak Iqbal dan teman-temannya.
"Iya Kak, Wassalamu'alaikum." Anak-anak pun berhamburan keluar.
Kak Iqbal dan teman-temannya menuju tempat sandal. Alangkah terkejutnya mereka karena sandal milik Kak Iqbal tidak ada di tempatnya alias hilang.
"Waduh, sandalku tidak ada," kata Kak Iqbal kebingungan.
"Coba, dicari di sebelah sana," usul salah seorang Kak Iqbal. Beberapa saat lamanya mereka sibuk mencari, tetapi karena tidak juga ketemu, Kak Iqbal memutuskan untuk pulang.
"Yuk, kita pulang saja. Besok kita cari lagi. Siapa tahu terbawa sama jamaah yang lain.
Berita tentang hilangnya sandal milik Kak Iqbal tersebut terdengar oleh Ustadz Basyori. Mendengar berita itu, Pak Ustadz hanya geleng-geleng kepala.
"Saya tahu siapa pencurinya, dan saya punya cara jitu untuk menangkapnya," kata Ustadz Basyori pada Kak Iqbal.
Petang itu sehabis sholat magribh, atas perintah Ustadz Basyori, Kak Iqbal memberikan pengumuman.
"Assalamu 'alaikum. Adik-adik semua berkumpul di sini. Kalian tentu tahu kalau saya baru saja kehilangan sandal. Pak Ustadz ingin agar kalian semua minum air putih yang sudah dido'akan oleh Pak Ustadz. Setelah itu kalian boleh pulang. Nanti saat sholat Isya' kalian bisa datang ke mushola lagi. Ingat setelah berwudhu telapak tangan kanan kalian harus ditutup dengan kain, dan tidak boleh dibuka oleh siapa pun kecuali oleh Pak Ustadz. Bagi yang bukan pencuri di telapak tangan kanannya akan muncul tulisan "saya bukan pencuri". Kata Kak Iqbal.
Anak-anak tampak berbondong-bondong mengantri air putih dari Pak Ustadz. Kemudian mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Ketika waktu sholat Isya' tiba anak-anak pun kembali datang ke mushola. Setelah sholat Isya' selesai dilakukan anak-anak duduk dengan tertib menunggu pemeriksaan yang dilakukan oleh Ustadz Basyori.