Mohon tunggu...
Deean 05
Deean 05 Mohon Tunggu... profesional -

I am \r\nA daughter\r\nA Sister\r\nA friend\r\nA consultant'\r\nand\r\nWhat I wrote here just a thought from a piece of my broken mind

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maaf, Mungkin Saya Bukan Muslimah yang Taat, tapi Setidaknya Saya Mencoba untuk Taat

5 Januari 2012   13:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loe udah pake jilbab tapi kelakuannya gak mencerminkan pakaian loe. Mending lepasin aja tuh jilbab" Aura berteriak padaku.

"Eh, setidaknya gw mencoba untuk menutupi aurat gw, dan elo gak berhak ngejudge gw kaya gitu, sementara elo sendiri gak menutup aurat elo."  aku kesal dengan kata-kata dia.

Dia malah menjawab, "karna gw tau konsekuensinya, k lo gw udah berjilbab gw akan berkomitmen untuk menjaga tingkah laku gw, dan gw belum siap"

"Hellloowww, kapan loe mau siap, mau nunggu mati dulu?"

Aku heran dengan pemikiran orang-orang seperti aura. Pemikiran seperti inilah yang membuat mereka menunda-nunda untuk menutup aurat mereka. Aku kadang berpikir, emang harus nunggu kita jadi sholeh dulu baru berjilbab, lalu bagaimana jika sampai malaikat izrail datang mengetuk, kita belum juga menutup aurat, dan dosa kita karena tidak menutup aurat sudah pasti ada. Kalau sudah menutup, setidaknya kita bisa mengurangi dosa tersebut kan?.

Aku sebelum memakai jilbab dan setelah memakai jilbab sama saja kok. Gak ada bedanya. Aku sama sekali tidak terganggu dengan jilbab yang ada dikepalaku. Ada beberapa alasan mengapa wanita tidak memakai jilbab yang sering kudengar.

1. Jilbab tidak menarik.

Yup, ini adalah alasan pertama. Semua wanita ingin tampil cantik dan modis. Mengenakan jilbab sepertinya akan mengurangi daya tarik mereka.

Hahaha, tidak sayang. Seorang wanita menarik dan cerdas, baik memakai jilbab atau tidak akan tetap terlihat menarik. Berani taruhan? Oh ya, jangan taruhan deh. Disekitar lingkungan saya saja atau mungkin dilingkungan anda, bukankah peluang seorang wanita berjilbab dan tidak memakai jilbab untuk dikejar laki-laki itu sama. Tahukah anda dimana bedanya, wanita berjilbab akan menyingkirkan semua laki-laki hidung belang dan brengsek di pertemuan pertama dan langsung menarik minat laki-laki baik-baik untuk mendekatinya sehingga dia tidak perlu berurusan dengan lelaki yang tidak baik tersebut.

2. Ah enggak ah, panas..

Gak panas kok non. Adem malah. Adem hati dan kepala juga terlindungi. Tapi, boleh nanya gak non? Panas mana api neraka dibandingkan memakai jilbab?

3. Takut enggak istiqamah

Sampai kapan mau nunggu kita istiqamah. Sama aja bilang kaya gini, "Males ah sekolah, takut ntar gak istiqamah belajarnya" Sampai kapanpun juga kita gak akan bisa pinter non. Kita sekolah dulu, baru kita berusaha untuk istiqamah belajar. Kalau belum bisa istiqamah belajarnya, setidaknya anak yang sudah sekolah pasti lebih pintar daripada anak yang tidak sekolah sama sekali.

Begitu juga dengan jilbab, kita berjilbab dulu non, baru kemudian kita belajar istiqamah karena ingat kita berjilbab. Kita belajar mengendalikan diri sedikit demi sedikit. Gak bisa sekali pakai kita langsung istiqamah. Kita butuh belajar, kita butuh lingkungan yang mendukung, dan kita butuh niat dari hati kita untuk terus belajar menjadi lebih baik.

4. Takut tidak menikah

Saya lebih tenang ketika memakai jilbab. Ketika saya merasa masa depan tidak pasti dengan siapa jodoh saya. Saya lebih tenang, karena yang saya inginkan adalah kehidupan yang baik di akhirat. Tapi bukan ini yang ingin saya uraikan, lihatlah disekeliling anda, bukankah kebanyakan wanita berjilbab lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan wanita tidak berjilbab. Hal ini karena mereka didekati oleh pria yang benar-benar mau berkomitmen dengan mereka. Buat saya, jodoh itu sudah ada yang mengatur, berjilbab atau tidak sudah memiliki jalan hidup dan jodoh masing-masing.

Begitulah uraian saya, mungkin ada lagi yang ingin menambahkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun