Mohon tunggu...
Deean 05
Deean 05 Mohon Tunggu... profesional -

I am \r\nA daughter\r\nA Sister\r\nA friend\r\nA consultant'\r\nand\r\nWhat I wrote here just a thought from a piece of my broken mind

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maaf, Mungkin Saya Bukan Muslimah yang Taat, tapi Setidaknya Saya Mencoba untuk Taat

5 Januari 2012   13:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Takut enggak istiqamah

Sampai kapan mau nunggu kita istiqamah. Sama aja bilang kaya gini, "Males ah sekolah, takut ntar gak istiqamah belajarnya" Sampai kapanpun juga kita gak akan bisa pinter non. Kita sekolah dulu, baru kita berusaha untuk istiqamah belajar. Kalau belum bisa istiqamah belajarnya, setidaknya anak yang sudah sekolah pasti lebih pintar daripada anak yang tidak sekolah sama sekali.

Begitu juga dengan jilbab, kita berjilbab dulu non, baru kemudian kita belajar istiqamah karena ingat kita berjilbab. Kita belajar mengendalikan diri sedikit demi sedikit. Gak bisa sekali pakai kita langsung istiqamah. Kita butuh belajar, kita butuh lingkungan yang mendukung, dan kita butuh niat dari hati kita untuk terus belajar menjadi lebih baik.

4. Takut tidak menikah

Saya lebih tenang ketika memakai jilbab. Ketika saya merasa masa depan tidak pasti dengan siapa jodoh saya. Saya lebih tenang, karena yang saya inginkan adalah kehidupan yang baik di akhirat. Tapi bukan ini yang ingin saya uraikan, lihatlah disekeliling anda, bukankah kebanyakan wanita berjilbab lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan wanita tidak berjilbab. Hal ini karena mereka didekati oleh pria yang benar-benar mau berkomitmen dengan mereka. Buat saya, jodoh itu sudah ada yang mengatur, berjilbab atau tidak sudah memiliki jalan hidup dan jodoh masing-masing.

Begitulah uraian saya, mungkin ada lagi yang ingin menambahkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun