Umat katolik seluruh Indonesia dipersatukan melalui perayaan ekaristi kudus di GBK sore itu. Meskipun tidak saling mengenal tetapi kami saling menyapa dan berbagi senyuman satu sama lain. Misa Paus juga melibatkan teman-teman difabel sebagai umat, pengisi acara dan petugas liturgi.Â
Selama berada di GBK kami semua berupaya menjaga kebersihan dibantu oleh teman-teman Laudato Si yang sangat gercep mengumpulkan sampah. Semua umat tertib mengikuti arahan petugas mulai dari titik drop off, security check, selama perayaan misa sampai kepulangan. Sebuah berkat yang luar biasa sehingga misa bersama Paus Fransiskus berjalan aman dan lancar.
Pada akhirnya saya meyakini setiap orang memiliki kesan masing-masing setelah mengalami perjumpaan dengan Paus Fransiskus. Bagi saya merayakan Ekaristi bersama Paus Fransiskus menjadi perayaan personal perjalanan spiritual. Pengalaman hidup yang tak akan pernah terlupakan dan entah kapan terulang lagi. Saya simpan pengalaman ini dalam hati sebagai kado terindah.Â
Besok (13/09) Paus Fransiskus akan kembali ke Vatikan setelah menyelesaikan apostolic journey-nya di Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan terakhir Singapura. Kami berdoa untuk Paus Fransiskus. Terima kasih atas kunjungannya. Berkat dan sukacita menyertai kita semua. Fate Chiasso!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H