Jemparing atau anak panah terdiri dari empat bagian yaitu deder (batang anak panah), bedor (mata anak panah), wulu (bulu yang terdapat pada pangkal panah) dan nyenyep (bagian pangkal jemparing yang dikaitkan pada tali busur)
Gandewa atau busur terdiri dari cengkolak (pegangan busur, tempat tangan kita memegang busur), lar (bilah busur yang terdapat di sisi kanan dan kiri cengkolak) dan kendheng (tali busur yang masing-masing ujungnya dikaitkan pada ujung kedua sisi lar).
Uniknya gandewa dibuat secara khusus sesuai dengan tinggi badan si pemanah. Ini penting agar mendapatkan ukuran rentang tangan yang pas sehingga pemanah merasa nyaman dan dapat memanah dengan baik.
Karena itu gandewa bersifat pribadi dan tidak bisa dipinjamkan ke sembarangan orang. Untuk harganya pun bervariasi tergantung jenis bahan baku yang digunakan. Kisarannya harga rata-rata sekitar 750 ribu untuk gandewa beserta 6 buah anak panah. Â
Sasaran dalam jemparingan disebut bandulan atau wong-wongan. Berbentuk silinder dengan panjang 30 cm berdiameter 3 cm.Â
Area sasaran terbagi menjadi empat yaitu molo (berada di 5 cm di bagian paling atas dan diberi tanda warna merah), awak (badan dengan warna putih), jonggo (leher, pertemuan molo dan awak, kira-kira 1 cm dan berwarna kuning), bol (awak paling bawah dan diberi warna hitam).
Skor masing-masing jika terkena anak panah yaitu molo 3 poin, jonggo 2 poin , awak 1 poin dan bol nilainya minus/dikurangi 1.Â
Jika tembakan sang pemanah jitu dan mengenai sasaran akan terdengar bunyi "klinting" yang berasal dari lonceng kecil yang digantung pada tali bandulan.Â
Cara Bermain Jemparingan
Setelah berkenalan dengan peralatan jemparingan lalu bapak pelatih mengajarkan cara menggunakannya. Untuk memudahkan dan mengingat setiap langkah diberikan lima pedoman memanah jemparingan.Â