Mohon tunggu...
Dian Purnama
Dian Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - klaverstory.com

-Job fils your pocket, adventure fils your soul-

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Belajar Jemparingan, Mengolah Raga dan Rasa

17 Maret 2023   20:32 Diperbarui: 17 Maret 2023   20:34 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paseduluran Langenastro Merawat Jemparingan

Banyak sekali komunitas jemparingan yang tumbuh salah satunya paseduluran Langenastro yang didirikan pada tanggal 18 Maret 2012. 

Nama Langenastro sendiri diambil dari nama kampung Langenastran. Sekaligus merupakan toponimi dari salah satu prajurit kraton yaitu prajurit Langenastro yang memiliki tugas khusus mengawal raja/ratu.

Komunitas Jemparingan Paseduluran Langenastro (dokpri)
Komunitas Jemparingan Paseduluran Langenastro (dokpri)

Komunitas yang berkonsep paseduluran ini memiliki sasana latihan jemparingan di kampung Langenastran. Kini komunitas ini bisa berlatih di mana saja, harapannya agar dapat berbagi wawasan, keilmuan dan tentu saja menjalin paseduluran (persaudaraan). Begitulah bapak Agung Sumedi mengawali obrolan Sabtu sore itu.

Makna Filosofis Jemparingan

Berbeda dengan cara memanah pada umumnya, jemparingan dilakukan dengan posisi bersila atau bertimpuh untuk perempuan. Pakaian yang digunakan biasanya surjan lengkap dengan jarik dan ikat kepala sedangkan perempuan biasanya memakai kebaya. 

Ikat kepala atau udeng dikenakan pada kepala pemanah dengan makna mengikat pikiran. Hal ini dimaksudkan untuk melatih fokus pada sesuatu. 

Tidak hanya fokus pada membidik target yang tepat tetapi juga didasarkan perasaan pemanah. Selaras dengan filosofi jemparingan yaitu pamenthanging gendewa pamenthangin cipta yang bermakna setiap manusia harus memiliki fokus penuh untuk mewujudkan tujuan atau cita-citanya.

Peralatan Jemparingan

Selain sarat akan makna filosofis, setiap peralatan jemparingan disebut dalam bahasa Jawa. Meskipun besar di Jogja, tetapi beberapa kata terdengar asing. Bahkan ada yang baru pertama kali saya dengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun