Mohon tunggu...
Dian Purnama
Dian Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - klaverstory.com

-Job fils your pocket, adventure fils your soul-

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kiskendo Gua Heritage, Gua Sumitro dan Tegal Pule, Destinasi Wisata Pesona Kulon Progo

25 Maret 2021   13:31 Diperbarui: 27 Maret 2021   09:34 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan perjalanan berikutnya ke Tegal Pule, hanya 30 menit dari Gua Kiskendo. Tegal Pule ini adalah wahana wisata yang berada di Desa Wisata Dekso Banjararum. Sebelum menjadi wahana wisata, area tanah yang merupakan tanah kas desa hanya digunakan untuk bercocok tanam. Tidak seperti tanah disekitarnya yang cukup berhasil ditanami apa saja, tanah di sini tidak menghasilkan apa-apa. Nama Tegal Pule berasal dari pohon 3 pohon Pule yang ada di area ini. Pohon Pule ternyata adalah pohon yang bisa hidup ratusan tahun. Melihat kondisi yang demikian masyarakat desa berinisiatif agar tanah ini bermanfaat secara ekonomis. Pemandangan yang menawan dan melihat potensi-potensi yang bisa dilakukan akhirnya area ini dijadikan wahana wisata. Demikian obrolan saya dengan salah satu pengelola dan pamong desa. Pengelola menawarkan paket camp Tegal Pule dengan harga sekitar 200 ribu per orang. Fasilitas yang cukup lengkap diantaranya makan dan snack 3 kali, ATV, tenda, sepeda, helm, pelampung dan kamar mandi

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan  disini salah satunya susur sungai dengan menggunakan tubling dan jemparingan. Jemparingan adalah olah raga panahan khas Kasultanan Yogyakarta. Busurnya terbuat dari kayu, semakin berat kayu semakin bagus karena tidak mudah goyah. Setiap orang yang ingin menekuni jemparingan sebaiknya memiliki busur nya sendiri. Dikarenakan ukuran tinggi busur menyesuaikan dengan tinggi badan sang pemanah agar tarikan busur sesuai dengan posisi tangan dan bahu. Kesesuaian ini tentu saja berpengaruh terhadap keakuratan dan dapat memanah secara optimal . Sasaran dalam jemparingan disebut wong-wongan. Jemparingan sangat diminati dan ternyata ada perlombaanya. Dalam jemparingan yang menang biasanya mendapat hadiah berupa hasil bumi seperti sayur-sayuran.

Jemparingan (Dok. pribadi)
Jemparingan (Dok. pribadi)

Sayangnya saya tidak sempat mencoba jemparingan karena beberapa saat setelah kami tiba di lokasi hujan cukup deras. Permainan air sangat bergantung dengan cuaca, hujan jelas tidak memungkinkan untuk dilakukan. Kami pun menikmati hujan sambil menikmati wedang jahe, cenil, gethuk dan pisang rebus ditemani alunan gamelan para seniman desa Banjararum. Menjelang sore hujan tak kunjung reda dan kami harus mengakhiri Fam Trip hari ini. Membawa pulang banyak cerita tentang Kulon Progo dan kain batik biru bermotif geblek (makanan khas daerah Kulon Progo). Berjanji dalam hati semoga bisa segera berwisata ke sini lagi dalam cuaca yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun