Mohon tunggu...
Dian Darmawan Siregar
Dian Darmawan Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Be like a bee

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Penerapan Kandungan Isi Pancasila

7 November 2020   16:33 Diperbarui: 22 November 2020   13:30 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

                  

             Selama kita  sekolah, kita sebagai siswa selalu diajarkan Pancasila. Tentu setiap warga negara Indonesia harus bisa menghafalkan kelima sila dari Pancasila.

Namun, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dibuat tidak sekedar hanya dihafalkan saja. Tetapi yang  paling penting ialah harus bisa mengamalkan   isi dari Pancasila, meski  tidak semuanya.

Jadi, apakah  kita sebagai siswa  atau mahasiswa  sudah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita  sehari-hari?  Apakah sudah paham dengan semua silanya?

Jujur saja,  saya sebagai penulis sampe saat ini juga  belum paham betul dengan isi Pancasila, tapi tidak menutup kemungkinan  bahwa saya bisa mengamalkan beberapa bagian penting dari sila yang lima, misalnya dengan melakukan ibadah sesuai agama masing-masing , tidak menggangu orang yang beribadah, bergotong royong dll, ini semua sudah termasuk dari penerapan Pancasila. Namun yang tidak kalah pentingnya  ialah bagaimana kita bisa bersatu dalam menegakkan negara ini berdasarkan Pancasila. 

Meski kita beda Faham, beda agama, beda budaya, itu semua tidak menghalangi kita untuk berbuat  baik kepada sesama, bersatu melawan penjajah berdasi,atau apa saja istilah yang pas untuk penjahat tersebut, yang penting kita harus bisa mengalahkan mereka dengan bersatu sebagaimana yang terdapat dalam sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.

Maka tidak salah jika kita dituntut untuk belajar Pancasila selama 12-15 tahun, kenapa?, Karna betapa pentingnya Pancasila ini , bayangkan dengan penerapan nilai Pancasila anda bisa dihormati, dikagumi, bahkan anda bisa dicari kemana-mana, sekalipun anda berada ditempat terpencil. 

Namun ada  sedikit perbedaan  dengan penerapan nilai Pancasila ini ketika kita belajar Pancasila di tingkat SD, Smp, Smp  dan kuliah . Yang mana Ketika kita sd kita hanya dituntut untuk menghafal dan mengamalkan apa saja yang kita bisa, begitu juga dengan Smp dan Sma, tapi  ketika kuliah, kita dituntut lebih, bukan hanya menghafal dan mengamalkan isi yang kita bisa saja bahkan kita dituntut untuk faham semua isi dari sila yang lima, mampu ber argumen  serta bisa mengeluarkan ide-ide kreatif dari nilai Pancasila ini. Sehingga kita layak menjadi orang yang dihormati, dikagumi, dicari dengan nilai Pancasila, bahkan bisa menjadi pemimpin.

Kita tidak dapat memilih antara kepemimpinan dan Pancasila. Kepemimpinan itu akan menjadikan mahasiswa berani mengambil tanggung jawab besar, memiliki wawasan yang luas mengenai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila. Namun, hal ini  harus ditanamkan sejak kita berada di sd, smp, dan sma, dengan melakukan pembekalan yang dapat membantu kita dalam meningkatkan mutu kepemimpinan mahasiswa,  agar  nilai Pancasila tidak bergantung pada pengetahuan belaka, namun kita sebagai mahasiswa perlu menanamkan dan mewarisi nilai Pancasila. Sebab, estafet kepemimpinan negara ada di tangan kita sebagai generasi unggul dan tumpuan bangsa.

Kalau kita kaji lebih mendalam lagi, sebenarnya mudah menerapkan nilai Pancasila  ini di kehidupan kita sehari-hari, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Rachmat Rizqy Kurniawan, SEI, MM, bahwa dengan memahami makna ideologi adalah satu pendapat yang terkonsep, tersistematis, dan jelas, sebagaimana isi kandungan UUD  itu sudah termasuk bagian dari penerapan isi Pancasila.

Pada zaman sekarang, zaman yang penuh dengan persaingan, perselisihan, dsb. Tentu akan lebih sulit bagi kita untuk menerapkan nilai pencasila, membuat kita ragu, takut untuk menerapkan  norma-norma baik dari Pancasila, padahal ya sama saja dengan kita menerapkan nya atau tidak, mereka yang diatas tidak akan mau peduli dengan kita yang dibawah. Kita tidak akan dianggap apa-apa oleh mereka, kenapa? Ya karena kita bukan pesaing layaknya seorang pegulat yang akan bersaing dengan mereka didalam ring tinju, kita hanya rakyat biasa yang hanya bisa mengeluarkan inspirasi dan keluhan semata. Namun kita sebagai mahasiswa tidak menutup kemungkinan untuk bisa menjadi  seperti mereka yang diatas, jika perlu kita yang akan mengendalikan mereka dengan kepemimpinan kita. 

Coba kita renungkan lagi, perjuangan para pahlawan kita dulu dengan keadaan kita saat ini, sungguh sangat bertolak belakang, kita lihat saja  banyak dari kita  begitu egois akan kepemimpinan, saling menghujat, saling menebarkan kebencian dan kemaksiatan,  bahkan para koruptor juga semakin merajalela.  apakah yang dirasakan para pahlawan kita dialam sana saat ini?  penyesalankah?  penderitaankah? kebahagiaankah? tentu dengan melihat rakyat nya saat ini yang begitu cinta terhadap dunia,  tidak memperdulikan keadilan lagi, mungkin penderitaanlah yang sedang dirasakan pahlawan kita saat ini, menyesal tidak meninggalkan generasi yang faham akan  agama dan UUD.

Terakhir, selagi kita masih punya waktu untuk mempelajari, menerapkan, berkarya dengan kandungan isi Pancasila ini, marilah kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Saya DIAN DARMAWAN SIREGAR sebagai penulis , sangat berharap kritik dan saran dari teman-teman semua guna untuk memperbaiki karya tulis  lainnya.

Sekian.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

                         

                                     Bogor, 6 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun