Selama kita sekolah, kita sebagai siswa selalu diajarkan Pancasila. Tentu setiap warga negara Indonesia harus bisa menghafalkan kelima sila dari Pancasila.
Namun, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dibuat tidak sekedar hanya dihafalkan saja. Tetapi yang paling penting ialah harus bisa mengamalkan isi dari Pancasila, meski tidak semuanya.
Jadi, apakah kita sebagai siswa atau mahasiswa sudah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah sudah paham dengan semua silanya?
Jujur saja, saya sebagai penulis sampe saat ini juga belum paham betul dengan isi Pancasila, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa saya bisa mengamalkan beberapa bagian penting dari sila yang lima, misalnya dengan melakukan ibadah sesuai agama masing-masing , tidak menggangu orang yang beribadah, bergotong royong dll, ini semua sudah termasuk dari penerapan Pancasila. Namun yang tidak kalah pentingnya ialah bagaimana kita bisa bersatu dalam menegakkan negara ini berdasarkan Pancasila.
Meski kita beda Faham, beda agama, beda budaya, itu semua tidak menghalangi kita untuk berbuat baik kepada sesama, bersatu melawan penjajah berdasi,atau apa saja istilah yang pas untuk penjahat tersebut, yang penting kita harus bisa mengalahkan mereka dengan bersatu sebagaimana yang terdapat dalam sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.
Maka tidak salah jika kita dituntut untuk belajar Pancasila selama 12-15 tahun, kenapa?, Karna betapa pentingnya Pancasila ini , bayangkan dengan penerapan nilai Pancasila anda bisa dihormati, dikagumi, bahkan anda bisa dicari kemana-mana, sekalipun anda berada ditempat terpencil.
Namun ada sedikit perbedaan dengan penerapan nilai Pancasila ini ketika kita belajar Pancasila di tingkat SD, Smp, Smp dan kuliah . Yang mana Ketika kita sd kita hanya dituntut untuk menghafal dan mengamalkan apa saja yang kita bisa, begitu juga dengan Smp dan Sma, tapi ketika kuliah, kita dituntut lebih, bukan hanya menghafal dan mengamalkan isi yang kita bisa saja bahkan kita dituntut untuk faham semua isi dari sila yang lima, mampu ber argumen serta bisa mengeluarkan ide-ide kreatif dari nilai Pancasila ini. Sehingga kita layak menjadi orang yang dihormati, dikagumi, dicari dengan nilai Pancasila, bahkan bisa menjadi pemimpin.
Kita tidak dapat memilih antara kepemimpinan dan Pancasila. Kepemimpinan itu akan menjadikan mahasiswa berani mengambil tanggung jawab besar, memiliki wawasan yang luas mengenai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila. Namun, hal ini harus ditanamkan sejak kita berada di sd, smp, dan sma, dengan melakukan pembekalan yang dapat membantu kita dalam meningkatkan mutu kepemimpinan mahasiswa, agar nilai Pancasila tidak bergantung pada pengetahuan belaka, namun kita sebagai mahasiswa perlu menanamkan dan mewarisi nilai Pancasila. Sebab, estafet kepemimpinan negara ada di tangan kita sebagai generasi unggul dan tumpuan bangsa.
Kalau kita kaji lebih mendalam lagi, sebenarnya mudah menerapkan nilai Pancasila ini di kehidupan kita sehari-hari, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Rachmat Rizqy Kurniawan, SEI, MM, bahwa dengan memahami makna ideologi adalah satu pendapat yang terkonsep, tersistematis, dan jelas, sebagaimana isi kandungan UUD itu sudah termasuk bagian dari penerapan isi Pancasila.
Pada zaman sekarang, zaman yang penuh dengan persaingan, perselisihan, dsb. Tentu akan lebih sulit bagi kita untuk menerapkan nilai pencasila, membuat kita ragu, takut untuk menerapkan norma-norma baik dari Pancasila, padahal ya sama saja dengan kita menerapkan nya atau tidak, mereka yang diatas tidak akan mau peduli dengan kita yang dibawah. Kita tidak akan dianggap apa-apa oleh mereka, kenapa? Ya karena kita bukan pesaing layaknya seorang pegulat yang akan bersaing dengan mereka didalam ring tinju, kita hanya rakyat biasa yang hanya bisa mengeluarkan inspirasi dan keluhan semata. Namun kita sebagai mahasiswa tidak menutup kemungkinan untuk bisa menjadi seperti mereka yang diatas, jika perlu kita yang akan mengendalikan mereka dengan kepemimpinan kita.
Coba kita renungkan lagi, perjuangan para pahlawan kita dulu dengan keadaan kita saat ini, sungguh sangat bertolak belakang, kita lihat saja banyak dari kita begitu egois akan kepemimpinan, saling menghujat, saling menebarkan kebencian dan kemaksiatan, bahkan para koruptor juga semakin merajalela. apakah yang dirasakan para pahlawan kita dialam sana saat ini? penyesalankah? penderitaankah? kebahagiaankah? tentu dengan melihat rakyat nya saat ini yang begitu cinta terhadap dunia, tidak memperdulikan keadilan lagi, mungkin penderitaanlah yang sedang dirasakan pahlawan kita saat ini, menyesal tidak meninggalkan generasi yang faham akan agama dan UUD.
Terakhir, selagi kita masih punya waktu untuk mempelajari, menerapkan, berkarya dengan kandungan isi Pancasila ini, marilah kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin.
Saya DIAN DARMAWAN SIREGAR sebagai penulis , sangat berharap kritik dan saran dari teman-teman semua guna untuk memperbaiki karya tulis lainnya.
Sekian.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bogor, 6 November 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI