Mohon tunggu...
Dian Lestari
Dian Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Sunan Ampel Surabaya

Pribadi yang menyukai isu-isu internasional, baik sosial, politik, ekonomi, diplomasi, keamanan dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analisis Mengenai Tantangan dan Penyebab Rendahnya Anga Lulusan S2 Dan S3 di Indonesia

25 Januari 2024   10:20 Diperbarui: 25 Januari 2024   10:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebab rendahnya jumlah lulusan magister dan doktoral di Indonesia

Salah satu penyebab utama rendahnya jumlah lulusan magister dan doktoral di Indonesia adalah kebijakan dan investasi pemerintah di bidang pendidikan. Meskipun pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan tinggi, seperti memberikan beasiswa dan meningkatkan jumlah universitas, upaya-upaya ini belum cukup untuk memenuhi permintaan akan gelar yang lebih tinggi. 

Terlebih lagi, fokus pemerintah pada pendidikan dasar dan menengah telah menyebabkan terabaikannya pendidikan tinggi, sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya dan dukungan terhadap program magister dan doktoral. Hal ini menyulitkan universitas untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, sehingga mengakibatkan kurangnya fakultas yang berkualitas dan terbatasnya peluang penelitian bagi mahasiswa.

Tantangan signifikan lainnya yang dihadapi sistem pendidikan Indonesia adalah infrastruktur dan sumber daya yang tidak memadai untuk pendidikan tinggi. Kurangnya infrastruktur teknologi dan pemerataan aksesibilitas dalam kurikulum pendidikan umum merupakan isu krusial dalam integrasi teknologi. Kurikulum terus diubah, kualitas tenaga pengajar rendah, gaji guru honorer pun tidak mencukupi. Faktor-faktor ini berkontribusi pada kurangnya minat untuk mengejar gelar lebih tinggi, karena siswa tidak diberikan sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk berhasil.

Brain drain dan kurangnya insentif bagi lulusan untuk tetap tinggal di Indonesia juga berkontribusi terhadap rendahnya jumlah lulusan magister dan doktoral. Ketika inovator dan peneliti meninggalkan Indonesia, hal ini dapat menghambat inovasi dan pengembangan sehingga menyebabkan kurangnya kemajuan di berbagai bidang[16]. 

Selain itu, rendahnya prestise sosial yang terkait dengan bidang tertentu, seperti pertanian, membuat siswa enggan mengejar gelar lebih tinggi di bidang tersebut [17]. Selain itu, kurangnya kompensasi dan insentif yang memadai bagi lulusan dapat menyebabkan rendahnya motivasi dan kurangnya minat untuk mengejar gelar yang lebih tinggi. 

Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk perubahan kebijakan, peningkatan investasi pada pendidikan tinggi, dan upaya untuk mempertahankan talenta terbaik di Indonesia[19]. Secara keseluruhan, mengatasi tantangan-tantangan ini sangat penting untuk meningkatkan jumlah lulusan magister dan doktoral di Indonesia, yang penting bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun