Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Kisruh KPK, Apa Kabar Deklarasi Blogger Antikorupsi?

16 September 2019   13:26 Diperbarui: 18 September 2019   17:38 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengulas cerita lama yang entah ada tidak korelasinya dengan kehebohan hari ini. Tujuh tahun silam. Kala itu, telepon aneh dari luar Kalimantan masuk di HP butut. Sosok itu mencari info harga tiket Banjarmasin-Jakarta. Tanpa curiga, jawaban disampaikan. Setelah ditelusuri ternyata sosok itu dari panitia Lomba Blog KPK, dengan tema "Andai Aku Jadi Ketua KPK".

Sumber averinino.wordpress.com
Sumber averinino.wordpress.com
Ketika itu, ketua KPK Masih Abraham Samad DKK, Johan Budi sedang naik daun sebagai Jubir yang pernyataannya ditunggu dan diminati. Lomba blog yang berhadiah keren pada masa itu seperti Macbook Pro, Macbook Air, tablet Samsung, dan sekian hadiah menarik lainnya, mengundang banyak blogger berpartisipasi.

sumber foto dzulfikaralala.wordpress.com
sumber foto dzulfikaralala.wordpress.com
Kebetulan tim juri menilai, tulisan udik sosok di pelosok Kalimantan memenuhi kriteria mereka dan didaulat menyandang predikit terpilih di antara ribuan tulisan yang masuk. Sosok udik yang cuma pernah satu dua kali ke ibu kota, berkesempatan menjelajahi lorong bangunan yang dibenci koruptor, bahkan sosok itu berkesempatan mencicipi ragam literatur perihal korupsi di perpustakaan KPK yang nyaman dan adem (inginnya sih ada kesempatan lagi main ke situ, apalagi ada yang mensponsori, tapi bukan sebagai koruptor ya).

Pada acara pengumuman pemenang, sosok udik yang hadir dibiayai panitia, tampak planga plongo bingung, tak ada satupun yang dikenal. Dalam sesi bincang-bincang dengan narasumber, Busyro Muqaddas kala itu menyampaikan sesuatu yang bagi Si Udik sangat waw dan amazing, sebuah statement berani yang belum begitu familiar tapi perciknya cukup terasa:

"Bahwa korupsi yang paling berbahaya adalah korupsi yang dilakukan negara."

Entah ada atau tidak korelasinya, saat itu KPK dan pegiat antikorupsi sedang mencermati rekening gendut Polri yang diduga melibatkan petingginya. Seriiring berjalannya waktu, dua pimpinan KPK berurusan dengan hukum untuk kasus yang berbeda (berhubungan tidak ya dengan kasus yang dicermati sebelumnya?) Hingga tak lagi fokus bertugas.

Setelah pengumuman pemenang lomba blog, kegiatan hari itu diisi dengan Deklarasi Blogger Antikorupsi (mungkin blogger Kompasiana banyak yang hadir saat itu). Deklarasi diisi dengan membacakan ikrar secara bersama-sama 150 blogger yang hadir. Adapun isi deklarasi itu berbunyi :

Kami, blogger antikorupsi, menganggap korupsi

adalah kejahatan mahakeji yang memiliki daya rusak

dahsyat laksana bom nuklir.

 

Kami, blogger antikorupsi, bukanlah orang yang akan

membiarkan tanpa berbuat apa-apa menyaksikan

bangsa kami rusak hancur oleh korupsi.

 

Untuk itu, kami, blogger antikorupsi akan kobarkan perjuangan

melawan korupsi di jagat maya

demi sebuah mimpi mewujudkan negeri yang bebas dari korupsi.

Jakarta, 7 Desember 2012

Turut mendukung peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Tahun 2012

Spirit mulia yang lahir dari deklarasi itu belum menjadi sebuah kekuatan tangguh, perjuangan yang masih tercerai-berai, tanpa wadah, tanpa koordinasi, tanpa strategi terarah yang sistematis dan berbasis problem, menjadikan spirit yang meluap-luap itu resap entah ke mana. Apalagi pasca acara tak ada lagi aktivitas bersama yang dilakukan untuk menyuarakan perlawanan pada koruptor dan pembelaan pada KPK.

Bisa jadi dan semoga melalu Kompasiana, blogger antikorupsi terfasilitasi juga memiliki wadah resmi, syukur-syukur KPK sudi menggandeng blogger untuk melakukan upaya pencegahan dan perlawanan pada korupsi. Dan untuk melakukan itu blogger diberi pembekalan, penguatan, dan dukungan agar dapat bersinergi dengan KPK melakukan amanah kerja-kerja antikorupsi yang solid dan on the track.

Pimpinan KPK mengembalikan mandat pada presiden, pimpinan hasil seleksi telah dilantik, revisi UU KPK mendapat lampu hijau dari istana. Pegiat antikorupsi, akademisi, dan khalayak bersahut menyuarakan pembelaan pada KPK.

RUU KPK dan terpilihnya sosok berpolemik di tubuh KPK diduga berkontribusi dalam pelemahan KPK yang selama ini banyak menuai prestasi, membongkar kasus besar, mengembalikan uang negara, dan menyeret big fish masuk ke kandang prodeo untuk merenungi nasib dan menerima hukuman.

Semoga suara blogger kian nyaring, massif dan terkoordinir. Saatnya mewadahkan blogger antikorupsi dalam wadah perjuangan yang tepat dan independen.

Sumber foto: nasional.tempo.co/15/1/16
Sumber foto: nasional.tempo.co/15/1/16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun