Mohon tunggu...
Dedy Sudirman
Dedy Sudirman Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Sedang Belajar Menulis. Penyumbang Cerita, Fikiran, Gagasan, Pendapat, Kritik dan Saran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilkada 9 Desember 2020 Akan Memperbanyak Korban Akibat Covid-19?

3 November 2020   01:07 Diperbarui: 3 November 2020   02:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mungkin anda akan bisa berjarak minimal 1 meter? Antri di tps saja untuk mencoblos sudah seperti antri di telepon umum tahun '90an atau antri minyak/sembako di tahun '65an.

Vaksin

Presiden Jokowi menginginkan sebanyak 70% dari total penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa mendapat vaksin jika ingin bebas dari covid19. Ini artinya industry farmasi dalam negeri butuh kemampuan produksi vaksin yang cukup besar. Lalu berapa jumlah vaksin yang harus diproduksi jika vaksin covid19 berhasil ditemukan?

Dari data CNBC Indonesia emiten farmasi memproduksi vaksinasi/dosis, ada 4 perusahaan yaitu : 1. Indofarma 2.430.000, 2. Kimia farma 2.550.000, 3. Pharos 1.655.000, 4. Kalbe farma 1.555.000. Kapasitas produksi vaksin Biofarma dapat dikembangkan hingga 250 juta dosis.

Kepala Badan Eijkman Instutute Amin Subandrio berpendapat " Kita itung-itungan aja ni ya, untuk mendapatkan 70% itu kita butuh 170 juta orang yang divaksinasi. Kalau 1 orang butuh 2 kali vaksinasi berarti kita butuh 350 juta dosis. Tergantung dari berapa banyak atau berapa cepat vaksin itu harus diproduksi. 

Kalau misalnya produksinya 1 juta / minggu kita butuhnya 350 juta berarti kita bisa menyelesaikan itu dalam waktu 350 minggu / 7 tahun. Dari situ kita bisa melihat bahwa kita harus memiliki kemampuan produksi lebih dari itu 1 juta /minggu misalnya Eijkman bisa memproduksi 250 juta/tahun kita tinggal bagi saja dibagi 50 minggu berarti setiap minggunya 5 juta dosis diberikan secara bergantian."

Jumlah Penduduk Indonesia

Proyeksi penduduk Indonesia versi BPS adalah (saya pakai hitungan jumlah dari pulau-pulau saja): 1. Sumatra tahun 2020 = 59.337100, 2. Jawa = 152.449.900, 3. Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara = 15.047.800, 4. Kalimantan = 16.769.700, 5. Sulawesi = 19934.000,  6. Kep. Maluku = 3.110.700, 7. Papua = 4.417.000. Total penduduk Indonesia = 271.066.4000 jiwa.

Pertanyaannya adalah apakah penyediaan vaksin untuk pilkada nanti cukup atau lebih? 

Hitung-hitungan saya kalau merunut perhitungan dari Prof. Amin Subandrio sebagai berikut : 70% dari 270 juta jiwa adalah 170 juta jiwa. Produksi Eijikman = 250 juta/tahun dibagi 50 minggu = 5 juta dosis/minggu secara bergantian. Indofarma 2.430.000, 2. Kimia farma 2.550.000, 3. Pharos 1.655.000, 4. Kalbe farma 1.555.000. Kapasitas produksi vaksin Biofarma dapat dikembangkan hingga 250 juta dosis. Total vaksin/minggu adalah 13.190.000 vaksin/minggu. 

Katakan 70% ikut pilkada dari seluruh pulau. Jawa = 70% x 152 juta jiwa = 106.4 juta jiwa, Sumatra = 70% x 59 juta = 41.3 juta jiwa, Bali&Kep Nusa Tenggara = 70% x 15 juta = 10.5 juta, Kalimantan = 70% x 16 juta = 11.2 juta jiwa , Sulawesi 70% x 19 juta = 13.3 juta jiwa, Maluku = 70% x 3 Juta = 2.1 juta jiwa , Papua = 70% x 4 Juta = 2.8 juta jiwa. 106, 4 + 41,3 + 10,5 + 11, 2 +13,3 + 2,1 + 2,8 = 187.6 juta jiwa yang akan ikul pilkada. Jadi vaksin yang di berikan pada setiap orang peserta pilkada adalah 187, 6 juta : 13,19 juta  = 14.22 vaksin/minggu. Artinya setiap hari peserta pilkada harus minum 2.03 vaksin (pagi/sore) dengan asumsi 70% ikut pilkada. Apakah akan terjadi? Jawabnya kita lihat tanggal 9 desember nanti.

  1. Bagaimana respon rakyat melihat pilkada harus segera dilaksanakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun