Hal ini saya urai bukan untuk "membenarkan" orang non muslim masuk masjid, lantas memberi pandangan politik agar sigap melawan sebagian umat islam yang menjadi lawan politiknya. Bukan pula coba-coba meng-qiyaskan persoalan lama dan yang baru saja heboh ini.
Pada uraian terakhir ini saya ingin tegaskan lagi, bahwa persoalan berakal dan berpikir, kami orang muslim insya Allah telah tersetifikasi dalam banyak Ayat dalam Al Quran, meskipun masih banyak umat-umat Islam yang belum juga sepenuhnya berakal sehat menurut kehenda Al Quran. Jadi alangkah rendahnya derajat kami orang muslim jika harus merekontruksi ulang akal kami hanya karena permainan argumentasi dan logika "sesat" dari seseorang tidak sama sekali mengakui Ke Esa an Allah (siapapun itu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H