Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UAJY raih tiga medali emas dalam ajang Grand Prix of Nations & 4th Asia Pacific Chior Games Colombo, Sri Lanka pada 21 – 28 Oktober 2017.
Salah satu kewajiban dari perguruan tinggi adalah menyediakan wadah dan mendorong mahasiswanya untuk berprestasi tidak hanya dalam bidang akademik, namun juga non akademik.
Sejalan dengan itu, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), selaku penyelenggara pendidikan, UAJY sadar betul bahwa kemampuan non akademik juga perlu dipupuk.
Hal ini membuat UAJY senantiasa berupaya memberikan wadah bagi para mahasiswanya untuk menuai prestasi.
Namun, tidak hanya prestasi dalam bidang akademik, UAJY juga menyediakan wadah bagi para mahasiswannya yang mau mengembangkan potensi lainnya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Berbagai macam UKM disediakan UAJY. Salah satu UKM yang paling populer adalah Paduan Suara Mahasiswa atau PSM UAJY.
PSM merupakan salah satu UKM terpopuler di UAJY. Boleh di katakan PSM adalah top of the top UKM di UAJY.
Hanya yang terkuat, yang tahan banting dan yang memiliki talenta luar biasa yang bisa lolos seleksi. Oleh karena itu banyak sekali peminat, dan persaingan di dalamnya begitu ketat.
Hal lain yang juga membuat PSM begitu populer adalah prestasi. Sudah banyak prestasi yang diukir oleh PSM UAJY, baik dalam prestasi di kancah nasional maupun internasional.
Beberapa waktu silam, PSM UAJY sempat bersinar dalam World Choir Games 2016 Sochi, Russia, dengan meraih dua medali emas.
Kemudian baru-baru ini PSM UAJY kembali membuktikan kualitasnya di kancah internasional dengan mengikuti Grand Prix of Nations & 4th Asia Pacific Chior Games Colombo, Sri Lanka.
Dalam kompetisi tersebut, mereka berhasil membuat bangga UAJY bahkan Indonesia dengan meraih berbagai penghargaan, di antaranya, Gold Medal for Winner of Grand Prix Nations – Folklore A Capelle dengan total poin 94.70, Gold Medal for Winner of Champions Competition – Folklore A Capella dengan total poin 90.00, dan Gold Medal for 2nd place of Grand Prix of Nations – Mixed Youth dengan total poin 86.10.
“Hasil memang tidak akan menghianati proses”, kata Yason selaku pelatih PSM UAJY. Ungkapan tersebut cocok untuk menggambarkan usaha dan proses yang dilalui oleh PSM UAJY.
Mereka di tempa layaknya baja, keras dan kuat. Proses yang harus mereka lalui begitu pajang. Mereka harus bernyanyi, berlatih koreografi hingga jam dua pagi setiap harinya.
Penghargaan yang mereka dapat, sudah pantas untuk menggantikan setiap keringat, emosi, kantuk, dan lelah yang mereka rasakan selama proses latihan.
“Dalam delapan bulan proses latihan itu, anak-anak sudah mengorbankan banyak hal, banyak kegiatan, bolos kuliah dan lain sebagainya. Jadi, penghargaan ini sangat sebanding dan worth it sekali” tambah Rizky.
Terakhir, semoga bakat-bakat lain yang ada di UAJY juga dapat bersinar di kancah internasional dan semakin membuat UAJY di kenal di dunia luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H