Letak perbedaan antara perpecahan tersebut adalah pada faktor lifestyle dan kerangka pemikirannya, dimana faksi keadilan diisi oleh kader yang lebih idealis, sedangkan faksi kesejahteraan diisi oleh kader yang lebih pragmatis.Â
Kemudian, terkait lifestyle, faksi keadilan berkepercayaan bahwa agama Islam menjunjung tinggi kesederhanaan, dan faksi kesejahteraan mempercayai bahwa Islam tidak melarang umatnya untuk hidup lebih dari berkecukupan (kaya).Â
Selain kasus tersebut, pada tahun 2008-2010 PKS juga mengalami konflik internal partai akibat adanya perpecahan kepercayaan terkait wacana PKS untuk menjadi partai terbuka yang mengizinkan masyarakat non-Muslim untuk bergabung menjadi kader partai. Keputusan tersebut didasari pada keinginan PKS untuk dapat mencerminkan pluralitas, akan tetapi wacana tersebut justru menimbulkan pro kontra.Â
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat penulis pahami mengapa ideologi memainkan peran paling krusial dalam berdiri atau runtuhnya suatu kesatuan. Ideologi dapat dikatakan sebagai backbone atau tulang punggung dari partai politik. Semakin erat pemegangan ideologi seorang atau sekelompok orang, semakin kuat pula prinsip dasar yang dimiliki. Dengan prinsip yang kuat dan tegas, then the world is your oyster.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H