Hihihi”
Percakapan di atas mencerminkan sexisme dan diskriminasi yang terjadi pada orang transgender perempuan atau waria. Pernyataan "Percuma ga usah ditunggu, kadang juga dia ga pulang" menunjukkan bagaimana orang tersebut menganggap remeh waria dan meremehkan keberadaan mereka. Selain itu, ketidakpercayaan pada waria yang diungkapkan dengan pernyataan "kamu siapa?" dan "Ipuy bisa juga punya anak ya?" mencerminkan stereotip dan penyangkalan terhadap identitas gender orang transgender perempuan.
Percakapan pada menit 13:21-14:05
Pelanggan 1: "Anjing, lu hebat banget lu" Ipuy: "Masa si?"
Pelanggan 1: "lu tau ga, udah banyak orang yang gua coba disini, haduh gila, lu yang paling enak. eh, gua yang pertama malem ini kan?"
Ipuy: "Iyalah bang, baru juga jam segini"
Pelanggan 1: lu tau ga? lu lebih hebat daripada bini gua" Ipuy: "klo gitu kita bisa terus-terusan dong?"
Pelanggan 1: "Eh, dah. udahh akh! Cabut lo"
Percakapan di atas mencerminkan sexisme dan diskriminasi terhadap orang transgender perempuan atau waria. Pernyataan "Anjing, lu hebat banget lu" menunjukkan penghinaan dan merendahkan martabat Ipuy sebagai seorang waria. Selain itu, pernyataan "lu lebih hebat daripada istri saya" menunjukkan bagaimana orang transgender perempuan seringkali diperlakukan sebagai objek seksual yang tidak dihargai dan dianggap hanya sebagai alat untuk memuaskan keinginan seksual seseorang.
Percakapan pada menit 18:07-19:26
Ipuy: "Woy! eh! Woy! Tungguin! siapa lo? ngapain nyari-nyari gue?" Cahaya: "Bukan-bukan siapa-siapa"