Didasari oleh hal tersebut di atas kiranya, saya perlu banyak mengembangkan potensi mereka. Tetapi ada beberapa kendala yang akan membuat saya terhenti untuk membantu mereka mengembangkan potensi diri mereka mencapai yang mereka mampu yaitu bila saya hanya mengerjakan sendiri.
Seperti yang telah disampaikan Ibu Itje Chodijah di atas, kurikulum itu kompleks dan multidimensi definisinya. Oleh karena itu, aksi nyata yang saya dapat lakukan dengan berkolaborasi antara teman guru satu fase untuk membicarakan hal yang membuat murid nyaman dan bersedia untuk berkembang proses berpikirnya. Pasti perkembangan mereka tidak seperti yang saya bisa duga, lebih melesat dan menggembirakan.
Daya dukung stakeholder di satuan pendidikan, keluarga, organisasi dan masyarakat dalam lingkungan dimana murid berada tentu akan memudahkan perkembangan murid menjadi lebih berguna bagi sekitarnya dengan segala pengalaman pembelajarannya sehingga pembentukan dirinya sebagai pembelajar sepanjang hayat dan berkesinambungan akan dapat dirasakan lebih menyeluruh di dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, Pengembangan kurikulum yang dirancang oleh satuan pendidikan pastilah berhubungan dengan keluarga, masyarakat dan sekolah sebagai lingkungan dimana murid tinggal dan belajar. Â Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kebutuhan murid dan perkembangan zamannya.
Itulah mengapa pendidikan, yang menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (murid-murid) perlu terus menerus berubah agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai tujuan hidupnya di masa depan. Para pendidik diupayakan untuk mengikuti perkembangan zaman agar dapat mengimbangi kebutuhan murid di masanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H